Berita

Kericuhan di perbatasan Amerika Serikat/Net

Dunia

911 Anak Dipisahkan Dari Orangtua Mereka Di Perbatasan AS Sejak Satu Tahun Terakhir

RABU, 31 JULI 2019 | 09:06 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Lebih dari 900 anak-anak telah dipisahkan dari keluarga mereka di perbatasan Amerika Serikat sejak pertengahan tahun 2018 lalu.

Begitu keterangan kelompok HAM, Uni Kebebasan Sipil Amerika (ACLU) pada Selasa (30/7).

Kelompok itu mengatakan, 911 anak-anak telah dipisahkan dari keluarga mereka terhitung tanggal 28 Juni 2018, hingga 29 Juni tahun ini.


Mereka termasuk 678 yang orang tuanya menghadapi tuduhan tindak pidana.

Alasan lain pemisahan adalah dugaan afiliasi geng, kekhawatiran tentang keselamatan anak atau anak, hubungan keluarga yang tidak terverifikasi atau penyakit orang tua.

Kelompok itu juga menyebut, sekitar satu dari setiap lima anak yang dipisahkan berusia di bawah lima tahun, termasuk bayi.

Angka itu mengejutkan karena terhitung sejak seorang hakim memerintahkan agar praktik tersebut dikurangi secara tajam.

Diketahui bahwa pada Juni 2018, Hakim Distrik Amerika Serikat Dana Sabraw memerintahkan agar praktik memisahkan keluarga di perbatasan dihentikan kecuali dalam keadaan terbatas, seperti kekhawatiran tentang keselamatan anak.

Dia mengatakan kepada pemerintah untuk menyatukan kembali lebih dari 2.700 anak-anak yang berada dalam tahanan pemerintah pada saat itu, yang sebagian besar telah dicapai.

Sementara itu, seperti dimuat Al JazeeraACLU mendasarkan temuannya pada laporan yang disediakan oleh pemerintah. Kelompok itu meminta hakim memerintahkan pemerintah untuk mengklarifikasi kriteria pemisahan keluarga.

Pasalnya, ada kasus di mana orangtua dipisahkan dengan anaknya atas pencurian lima dolar yang mengakibatkan hukuman penjara enam hari.

Kasus lain, terjadi di mana enam orang tua dipisahkan karena tuduhan kepemilikan ganja. Ada juga pemisahan delapan anak dengan orang tua karena kasus penipuan dan pelanggaran pemalsuan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya