Berita

Teror bom Minggu Paskah di Sri Lanka/Net

Dunia

Pariwisata Lesu, Sri Lanka Segera Tawarkan Visa Kedatangan Gratis Untuk Turis Asing

RABU, 31 JULI 2019 | 06:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sri Lanka berbenah untuk memikat kembali wisatawan asing agar mau mau berkunjung ke negara itu, pasca teror bom Minggu Paskah bulan April lalu.

Salah satu gebrakan yang dilakukan adalah menawarkan visa pariwisata gratis pada saat kedatangan kepada warga dari hampir 50 negara di dunia.

Merujuk pada sebuah dokumen pemerintah (Selasa, 30/7), kabinet telah setuju untuk membatalkan visa turis, yang biasanya bernilai 20 dolar AS hingga 40 dolar AS dan diterapkan secara online atau di kedutaan dan konsulat Sri Lanka.

Entri bebas visa akan tersedia untuk 48 negara, termasuk China, India, dan Inggris.

"Tawaran itu akan tetap berlangsung selama enam bulan dan pemerintah akan menilai hilangnya pendapatan dari visa setelah enam bulan," kata seorang pejabat di Kementerian Pengembangan Pariwisata anonim kepada Reuters.

Menteri Pengembangan Pariwisata John Amaratunga mengkonfirmasi langkah itu. Dia menambahkan bahwa dia mengharapkan langkah itu dapat meningkatkan kedatangan wisatawan asing. Namun dia menolak untuk memberikan rincian.

Diketahui bahwa pariwisata adalah sumber pemasukan terbesar ketiga dan paling cepat berkembang di Sri Lanka tahun lalu, setelah pengiriman uang pribadi dan ekspor tekstil dan garmen. Sektor pariwisata menyumbang hampir 4,4 miliar dolar AS atau 4,9 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2018.

Namun sektor itu terganggu pasca teror bom 21 April lalu di gereja-gereja dan hotel-hotel mewah di Sri Lanka. Serangan itu menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk 42 warga negara asing.

Beberapa negara kemudian mengeluarkan peringatan perjalanan, yang merusak industri pariwisata Sri Lanka.

Kedatangan pengunjung asing pada Mei lalu saja turun 70,8 persen, atau terendah sejak akhir perang saudara Sri Lanka satu dekade lalu.

Sementara itu, lalu lintas turis untuk paruh pertama tahun ini turun 13,4 persen.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya