Berita

Thomas Lembong/Net

Bisnis

Thomas Lembong Ralat Ucapannya Soal Investasi Unicorn Indonesia Lari Ke Singapura

SELASA, 30 JULI 2019 | 22:24 WIB | LAPORAN: AZAIRUS ADLU

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong meralat pernyataannya yang menyebut startup unicorn Indonesia, yakni Bukalapak, Tokopedia, Gojek dan Traveloka memusatkan dana investasi mereka di Singapura.

"Maaf dan ralat, Tokopedia, Bukalapak sudah klarifikasi ke saya, Gojek Indonesia sudah klarifikasi ke publik. Mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia," kata Thomas dalam akun Twitternya, Selasa (30/7).

Menurutnya, apa yang ia ucapkan sebelumnya, soal dana investasi tidak dirasakan Indonesia karena terlalu jauh dalam menilai laporan Google dan Temasek soal perkembangan bisnis digital di ASEAN, yang sebelumnya juga ia bahas di kantornya.

"Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," demikian Thomas.

Sebelumnya, Eks Menteri Perdagangan ini menyatakan, investasi bernilai bombastis yang masuk ke startup unicorn di dalam negeri tak pernah tercatat sebagai investasi ke Indonesia karena induk usaha startup unicorn berada di Singapura.

Dengan demikian, pencatatan aliran modal itu justru masuk ke negara tersebut.

Ia mengatakan, dari data riset oleh Google dan Temasek soal pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN, Indonesia tidak tercatat memiliki startup unicorn. Empat unicorn yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak tersebut diklaim sebagai unicorn (Singapura).

"Saya kaget juga, di laporan itu ada tabel tentang unicorn di mana Indonesia nol, tapi di Singapura ada empat," katanya.

"Tapi faktanya empat unicorn kita induknya memang di Singapura semua. Uang yang masuk ke empat unicorn kita masuknya lewat Singapura semua," imbuhnya.

Menurut Thomas, hal itu terjadi lantaran uang yang disalurkan oleh investor startup unicorn tersebut datang ke Indonesia bukan lewat jalur investasi, melainkan berbentuk pembayaran terhadap para vendor atau supplier di Indonesia.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Prabowo-Erdogan Saksikan Penandatanganan 12 MoU Kerja Sama

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:35

Prabowo Tanggung Beban Utang Jokowi, Pemerintahan Jadi Korban Efisiensi Anggaran

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:34

KPK Jangan Jadi Alat Kepentingan dalam Kasus Hasto

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:32

Volume Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.583 Triliun per Akhir 2024

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:09

Bertemu Erdogan, Prabowo Tekankan Penguatan Kemitraan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:58

Mandiri Investment Forum 2025, Strategi Investasi dan Inovasi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:53

Ketua Komisi VII Pastikan Tak Ada Kontributor dan Karyawan TVRI-RRI yang Dirumahkan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:51

Anggaran KPU Dipangkas Hampir Rp 1 Triliun

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:40

Efisiensi Anggaran Prabowo Dinilai Tepat, Pengamat: Penyusunan Selama Ini Ugal-ugalan

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:35

Singgung Efisiensi, Hasto Minta Kepala Daerah PDIP Tak Berpikir Anggaran Dulu

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:31

Selengkapnya