Berita

Aksi protes di Hong Kong masih terus berlangsung meski sudah memasuki pekan ke-8/Net

Dunia

China Kecam Unjuk Rasa di Hong Kong, Warga 'Ganggu' Perjalanan Kereta

SELASA, 30 JULI 2019 | 10:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kecaman China terhadap aksi protes di Hong Kong seperti menyiram bensin ke dalam api. Pasalnya, emosi masyarakat Hong Kong kembali meledak. Pengunjuk rasa pun penuhi transportasi publik, Mass Transit Railway (MTR) Hong Kong pada Selasa pagi (30/7).

Dilansir ChannelNewsAsia, berdasarkan akun MTR Service Update di Twitter, ada beberapa penundaan kereta yang terjadi dikarenakan aksi sejumlah penumpang yang 'mengganggu' aktivitas jasa transportasi tersebut.

Di antara kereta yang mengalami penundaan adalah jurusan Stasiun Tiu Keng Leng dan Stasiun Kwun Tong. "Terdapat gangguan (penumpang) di Stasiun Tiu Keng Leng," tulis akun tersebut.


Unjuk rasa yang terjadi pada Selasa (30/7) ini merupakan respons warga terhadap kecaman China. Sebelumnya pihak China menyatakan bahwa aksi unjuk rasa di Hong Kong merupakan sebuah 'insiden mengerikan'. Telah merusak citra internasional, melanggar hukum, merusak ketertiban umum, ekonomi, hingga kehidupan warga.

"Tidak ada masyarakat yang beradab atau masyarakat hukum yang akan mentolerir kekerasan yang merajalela tersebut," ujar Juru Bicara Kantor Urusan Dewan Negara bagian Hong Kong dan Makau, Yang Guang.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa pemerintah pusat China sangat mendukung Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dan kepolisian Hong Kong untuk bertindak keras terhadap pengunjuk rasa.

Pada awalnya, unjuk rasa yang dilakukan sejak Juni ini bertujuan untuk menghentikan Rancangan Undang-undang (RUU) Ekstradisi yang memungkinkan tahanan Hong Kong dikirim dan diadili di China.

Namun, walaupun pemerintah Hong Kong sudah menyatakan untuk menangguhkan RUU tersebut untuk waktu yang belum bisa ditentukan, saat ini unjuk rasa masih terus terjadi. Tujuannya pun berkembang dengan menuntut reformasi demokrasi dan akuntanbilitas pemerintah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya