Berita

Rilis IDI di BPS/RMOL

Politik

6 Indikator Buruk Dalam Indeks Demokrasi Indonesia

SENIN, 29 JULI 2019 | 17:52 WIB | LAPORAN:

Sebanyak enam indikator demokrasi di Indonesia masih dalam kategori buruk. Hal itu sebagaimana hasil rilis Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2018 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

BPS mengukur IDI dalam tiga aspek, yakni kebebasan sipil, hak-hak politik, dan lembaga demokrasi. Ketiga aspek itu kemudian diurai menjadi 11 variabel dan 28 indikator penilaian.

"Ada enam indikator yang perlu kerja keras untuk memperbaikinya, karena enam indikator ini dikategorikan buruk. Artinya nilainya masih di bawah 60," ungkap Kepala BPS Suhariyanto di Gedung 3 BPS, Jalan Dr. Sutomo, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (29/7).

Adapun keenam indikator itu antara lain, ancaman atau penggunaan kekerasan oleh masyarakat yang menghambat kebebasan pendapat berpendapat. Nilainya, 45,96.

"Jadi friksi di sana berulang-ulang kasus hoax dan sebagainya membuat kegaduhan dan menimbulkan banyak masalah. Ini PR pertama yang harus kita lakukan," tuturnya.

Sementara indikator selanjutnya adalah persentase perempuan terhadap total anggota DPRD provinsi yang masih minim. Indeksnya, 59,61 persen.

"Jadi keterwakilan perempuan menunjukkan peningkatan, tetapi belum sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jadi kita masih perlu meningkatkan peran serta perempuan di dalam DPRD provinsi," lanjutnya.

Demonstrasi atau mogok yang bersifat kekerasan juga masuk penilaian buruk. Angkanya bahkan mencapai 30,37.

"Hal ini perlu menjadi perhatian. Demo tentu saja boleh dilakukan, tapi dengan cara-cara yang sudah digariskan," jelasnya.

Indikator keempat adalah inisiatif DPRD yang dinilai kurang terkait peraturan daerah (perda). Angkanya, sebesar 40,35.

Sedang indikator selanjutnya adalah rekomendasi DPRD kepada eksekutif dalam mengajukan perda yang masih minim.

"Angkanya, terkecil sebesar 20,80," terang Suhariyanto.

Terakhir adalah upaya penyediaan informasi Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) oleh pemerintah daerah. Indeksnya, 41,42.

Dalam hal ini, Suhariyanto mengingatkan bahwa transparansi merupakan langkah untuk meningkatkan angka tersebut.

"Upaya penyediaan informasi APBD yang lebih transparan, karena transparansi menjadi salah satu kunci penting untuk kehidupan demokrasi," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya