Berita

Aksi demonstrasi di Hong Kong/Net

Dunia

Demonstran Lempari Kantor Perwakilan China Di Hong Kong Dengan Telur, Dibalas Polisi Pakai Gas Air Mata

SENIN, 29 JULI 2019 | 11:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kondisi di Hong Kong tampaknya masih jauh dari kata reda. Bahkan bisa dibilang semakin kacau. Bentrokan antara pihak kepolisian Hong Kong dengan para demonstran makin sering terjadi.

Seperti yang terjadi pada Minggu malam (28/7) waktu setempat. Ribuan demonstran berkumpul di Causeway Bay, sementara rombongan yang lebih besar menuju ke arah Kantor Perwakilan Republik Rakyat China (RRC) atau yang dikenal dengan Kantor Penghubung Pemerintahan Pusat.

Sambil berjalan menuju sasaran, para demonstran meneriakan hujatan terhadap polisi sebagai "Black Police, Shameful". Mereka juga mengangkat banner bertuliskan "We rise as one, we fight as one" dan "Stop Violence".

Tidak hanya sampai di situ, para demonstran mulai melempari Kantor Perwakilan Tiongkok dan gambar lambang nasional Tiongkok dengan telur. Aksi ini membuat polisi dengan segera menembaki kerumunan dengan gas air mata. Setelah itu polisi memaksa para demonstran untuk membubarkan diri.

"Kami sangat menyayangkan demonstran radikal yang tidak mematuhi aturan serta mengganggu keamanan publik. Kami akan terus memberikan dukungan kepada polisi untuk menghentikan segala tindak kekerasan yang terjadi," demikian pernyataan Pemerintah Hong Kong terkait adanya penyerangan terhadap Kantor Perwakilan RRC di Hong Kong.

Keadaan menjadi semakin chaos ketika para demonstran kembali dan balik melawan dengan batu bata, senjata rudimenter, bahkan pecahan kaca. Sementara perwakilan pemerintah Tiongkok memilih mengamankan diri dengan tidak keluar dari kantor.

Diberitakan oleh Al Jazeera, anggota pasukan khusus anti huru hara yang dikenal dengan pasukan "Raptor" berhasil menangkap puluhan provokator yang mayoritas merupakan pria dan wanita muda.

Akibat kejadian ini, beberapa pengunjuk rasa dan dua wartawan menjadi korban luka.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya