Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Gagasan Inggris Kirim Misi Gabungan Ke Teluk Persia Perkeruh Hubungan Dengan Iran

SENIN, 29 JULI 2019 | 08:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Gagasan Inggris untuk mengirim sebuah misi angkatan laut Uni Eropa ke Teluk Persia dinilai hanya akan memperumit keadaan.

Begitu kata seorang juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei pada Minggu (28/7).

Kedua negara diketahui tengah terkunci dalam ketegangan pasca insiden penangkapan kapal tanker.


Dia mengatakan, gagasan untuk mengirim armada Eropa untuk berpatroli di Teluk Persia mengirim pesan bermusuhan dan provokatif serta akan meningkatkan ketegangan dengan Iran.

Rabeie mengatakan, keamanan di wilayah itu harus dipertahankan oleh negara-negara Teluk itu sendiri dan bukan oleh kekuatan asing.

Diketahui bahwa ketegangan antara Iran dan Inggris mulai meningkat pada 4 Juli lalu ketika kepolisian Royal Marinir Inggris dan Gibraltar menangkap supertanker minyak Iran Grace 1 di lepas pantai selatan Spanyol.

Para pejabat di Inggris mengatakan kapal itu diduga mengangkut minyak ke Suriah yang melanggar sanksi Uni Eropa. Namun Iran membantah melakukan kesalahan.

Insiden itu dibalas oleh Iran pada 19 Juli. Korps Pengawal Revolusi Islam Iran menyita tanker minyak berbendera Inggris Stena Impero di Selat Hormuz yang dianggap melanggar aturan maritim.

Insiden ini mendorong Teheran dan London untuk saling menuduh melakukan pembajakan.

Sikabarkan Russia Today, situasi semakin rumit ketika awal pekan kemarin, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menyerukan misi gabungan angkatan laut Eropa untuk dikerahkan ke Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Samudra Hindia. Pengerahan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pengiriman di wilayah tersebut.

Menanggapi seruan itu, Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan bahwa Berlin akan mempertimbangkan untuk bergabung dengan misi itu setelah ada kejelasan atas bentuknya.

Perancis, Italia, dan Denmark juga dilaporkan menyatakan minatnya untuk berbergabung.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya