Berita

Syeikh Aziz Al Kubaity Al Idrissi Al Hassani/RMOL

Dunia

Cendekiawan Harus Bangkit Melawan Ajaran Islam Yang Dimonopoli

MINGGU, 28 JULI 2019 | 18:18 WIB | LAPORAN:

Islam merupakan agama yang mengedepankan rahmat bagi seluruh alam. Untuk itu, pandangan mengenai ajaran Islam yang kini dimonopoli oleh sekelompok orang harus dilawan.

Begitu kata Direktur Akademi Kajian Sufisme dan Estetika Internasional Syeikh Aziz Al Kubaity Al Idrissi Al Hassani saat berceramah di Majlis Silaturahmi dan Ijazah bersama Himpunan Alumni Maroko Di Indonesia (Himami) di Graha Nurani, Jalan H. M. Noor 8, Pasar Minggu, Jakarta, (28/7).

Singkatnya, Syeikh Aziz ingin menekankan agar umat tidak mudah memberi cap kafir kepada kelompok yang berbeda.


Selain itu, dia tidak ingin kelompok Islam radikal yang melulu mengajarkan untuk berjihad membela khilafah dilawan bersama-sama. Sebab, perang di dalam dunia Islam dan dunia Internasional memiliki aturan sendiri.

“Kalau bicara perang, namanya jihad itu harus dengan sistem yang jelas, ada negara ada pemimpin yang jelas, makna jihad juga luas tidak sebatas peperangan,” ungkapnya.

Ada syarat untuk bisa berperang. Di antaranya adalah negara yang diakui dan panglima perang yang sah. Sementera kedua syarat itu tidak dimiliki sistem khilafah yang dibela kelompok radikal.

“Jika sebagai khalifah lalu siapa yang mengangkatnya? Tidak ada. Jadi khalifah dari mana?” tanyanya.

Untuk itu, Syeikh Aziz berharap para cendekiawan Islam kembali tampil ke publik dan melawan pemahaman agama yang telah dimonopoli tersebut. Jangan sampai para cendekiawan meninggalkan majelis-majelis agama kepada orang-orang yang berpengetahuan kurang.

Dia juga mengingatkan bahwa tokoh-tokoh sufi zaman dahulu tidak mudah untuk memberi label bidah kepada sesuatu hal. Mereka tahu bahwa sebelum menyalahkan orang lain harus introspeksi diri terlebih dahulu.

“Jadi kalau orang gampang menyalahkan orang lain itu berarti keislaman dan keilmuannya kurang betul. Ini harus kita luruskan,” tuturnya. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya