Berita

Maruf Amin Temuai JK/Net

Politik

Tidak Dilibatkan Pemilihan Menteri, Partai Oposisi Bela Maruf Amin

SABTU, 27 JULI 2019 | 08:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Tidak baik secara prosedural bernegara apalagi secara substansial wakil presiden tidak dilibatkan dalam penentuan menteri di kabinet.

Demikian disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pemberitaan Wapres terpilih Maruf Amin mengaku tidak memberikan masukan terkait nama menteri. Dia menyebut, masukan nama-nama menteri kabinet diberikan melalui partai politik koalisi.

Menurut Mardani, langkah membangun negeri harus diawali dengan keharmonian hubungan antara Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi Kiai Maruf sapaan akrab ketua umum MUI itu punya banyak kelebihan.

Jika melihat pemilih NU yang solid dilandasi karena tokoh penting NU yaitu Kiai Maruf  menjadi wapres, jelas keberadaan Kiai Maruf membuat suara paslon 01 Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 meningkat.

"Secara fakta kemenangan Pak Jokowi banyak ditentukan oleh Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di sana NU kuat sehingga suara naik signifikan. Wajar jika NU sebagai bagian utama dari Koalisi Pak Jokowi dihargai dan diberi tempat. #AdaApaKoalisi," kata Mardani, Sabtu (27/7).

Sebagai organisasi muslim terbesar di Indonesia dengan jumlah kader 90 juta (2015), kontribusi NU mencerdaskan dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

Ke depan tantangan pemerintahan Jokowi periode II baik di nasional dan global akan semakin kompleks sehingga perlu kolaborasi, harmoni, kerja keras dan cerdas menghadapi tantangan tersebut.

Jelas Maradani, salah satu kunci sukses pembangunan negara adalah bisa menjadikan Presiden dan Wapres seperti dwi tunggal. Yang saling menghargai dan saling mendengar, sudah seharusnya pemimpin negara harmonis.

"Ayo kita dorong agar Presiden dan Wapres dapat optimal bekerja sama sejak awal, kami oposisi konstruktif ingin bangsa ini berjalan sesuai konstitusi dan moralitas prosedur yang benar," sebutnya.

"Pemilihan kabinet sebagai pondasi pemerintahan, jika wapres tidak dilibatkan menyusun kabinet dapat membuat kerenggangan, karena ke depan mereka yang menentukan kebijakan," tutup Mardani menambahkan.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya