Berita

Biodiesel Indonesia/Net

Bisnis

Tuduhan Uni Eropa Terkait Biodiesel Indonesia Grand Strategy TSM

SABTU, 27 JULI 2019 | 07:57 WIB | LAPORAN:

Apa yang dilakukan Uni Eropa (UE) terkait dengan antisubsidi ekspor biodiesel Indonesia tampak dilakukan dengan terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Demikian ditegaskan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan merespon UE yang mengeluarkan proposal bea masuk anti subsidi 8 sampai 18 persen.

Direktur Pengamanan Perdagangan Kemendag, Pradnyawati mengatakan inti permasalahannya adalah minyak nabati hasil UE tidak ingin kalah saing dengan minyak nabati dari Asia atau negara tropis sepertia Indonesia.

"Sudah terbaca bahwa ini adalah grand strategy yang terstruktur, sistematis dan masif," ungkap Pradnyawati dalam jumpa pers di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (26/7).

"Palm oil itu sangat efektif dari segala parameter, kita itu lebih kompetitif dibandingkan minyak bunga matahari, soy bean. Oleh karena itu kita digempur dari berbagai arah dan dengan berbagai instrumen yang semuanya itu legal menurut World Trade Organization," tutur Pradnyawati.

Sebelumnya UE melalui European Biodiesel Board (EBB) yang diwakili oleh firma hukum Fidal melakukan petisi ke Komisi Eropa (KE) pada 19 Oktober 2018, kemudian pemerintah UE melakukan penyelidikan antisubsidi terhadap impor biodiesel asal Indonesia mulai tanggal 6 Desember 2018, dengan mengambil lima perusahaan produsen/eksportir biodiesel sebagai sampel.

Penyelidikan ini dilakukan berdasarkan sembilan tuduhan yakni, The Biodiesel Subsidy Fund (BSF), Government Provision for Palm Oil for Less Than Adequate Remuneration Through Palm Oil Export Constraints, Income Tax Benefits for Listed Investments, Prefential Export Financing and Guarantees Provided by the Indonesia Eximbank, Industrial Estate Subsidies, Pioneer Industry Tax Benefits, Import Duty Facility, Tax Exemption on Vat dan Subsidies Granted to the Palm Oil Industry Benefitting to Biodiesel Producers.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya