Berita

Ilustrasi hukuman mati/Net

Dunia

Pemerintah AS Mulai Kembali Hukuman Mati Sejak Terhenti Tahun 2003

KAMIS, 25 JULI 2019 | 23:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pemerintah federal Amerika Serikat akan kembali mengeksekusi para terpidana mati setelah absen selama 16 tahun.

Jaksa Agung William Barr mengatakan dalam sebuah pernyataan (Kamis, 24/7) bahwa dia telah mengarahkan Biro Penjara (BOP) untuk menjadwalkan eksekusi lima terpidana hukuman mati.

Barr mengatakan, kelima orang tersebut dihukum karena pembunuhan atau pemerkosaan anak-anak atau orang tua.


Eksekusi dijadwalkan untuk digelar pada Desember 2019 dan Januari 2020.

"Di bawah administrasi kedua pihak, Departemen Kehakiman telah meminta hukuman mati terhadap penjahat terburuk," kata Barr dalam sebuah pernyataan.

"Departemen Kehakiman menegakkan aturan hukum dan kami berutang kepada para korban dan keluarga mereka untuk meneruskan hukuman yang dijatuhkan oleh sistem peradilan kami," tambahnya, seperti dimuat BBC.

Pengumuman itu mengangkat moratorium informal hukuman mati federal sejak eksekusi Louis Jones Jr tahun 2003. Dia adalah seorang veteran Perang Teluk berusia 53 tahun yang dihukum atas penculikan dan pembunuhan prajurit 19 tahun Tracie Joy McBride.

Hukuman mati dilarang di tingkat negara bagian dan federal oleh keputusan Mahkamah Agung tahun 1972, tetapi diberlakukan kembali pada tahun 1988.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Informasi Hukuman Mati, 78 orang dijatuhi hukuman mati antara tahun 1988 dan 2018 tetapi hanya tiga yang telah dieksekusi sejak saat itu.

Saat ini, tercatat ada 62 tahanan hukuman mati federal.

Barr mengatakan, dia telah menginstruksikan BOP untuk mengadopsi adendum yang memungkinkannya untuk menggunakan obat tunggal Pentobarbital sebagai pengganti prosedur tiga obat yang sebelumnya digunakan dalam eksekusi federal.

Obat ini adalah obat penenang kuat yang memperlambat tubuh, termasuk sistem saraf, hingga titik kematian.

Departemen Kehakiman mengatakan lima eksekusi dijadwalkan untuk Daniel Lee Lewis, yang membunuh keluarga tiga termasuk seorang gadis delapan tahun, Lezmond Mitchell, yang membunuh seorang wanita berusia 63 tahun dan cucunya yang berusia sembilan tahun, Wesley Ira Purkey, yang memperkosa dan membunuh seorang gadis berusia 16 tahun dan membunuh seorang wanita berusia 80 tahun, Alfred Bourgeois, yang mencabuli dan membunuh putrinya yang berusia dua tahun, dan Dustin Lee Honken, yang membunuh lima orang termasuk dua anak.

Lima eksekusi akan dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Amerika Serikat di Terre Haute, Indiana, dan eksekusi tambahan akan dilakukan di kemudian hari.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya