Berita

Press Talk di FX Sudirman/Net

Bisnis

Survei KICI: Kondisi Global Masih Jadi Ganjalan Ekonomi Nasional

KAMIS, 25 JULI 2019 | 23:39 WIB | LAPORAN:

Ekonomi global masih menjadi faktor yang mengganjal minat investor institusi untuk berinvestasi di dalam negeri. Dampaknya, perekonomian nasional mengalami penurunan.

Begitu hasil survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) kuartal II 2019 yang dipaparkan dalam Press Talk bertajuk "Tim Ekonomi Kabinet Idaman Investor" di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (25/7).

Pada kuartal II 2019, KICI menyebut bahwa keyakinan investor institusi terhadap kondisi perekonomian masih berada di level optimis di 146,8. Akan tetapi nilai tersebut terpantau menurun sebanyak 2,9 poin atau minus 1,9 persen dibandingkan kuartal I 2019 yang berada di level 149,6.


Penurunan juga tercermin dari Indeks Situasi Sekarang (ISS) yang menurun sebanyak 7,4 poin, di mana kuartal II 2019 pada level 145,1, sementara pada kuartal I di tahun yang sama di level 152,5.

Ini dikarenakan kondisi perekonomian dan pasar saham pada kuartal kedua lalu dipandang tidak terlalu menggembirakan. Akibatnya, Indeks Situasi Sekarang (ISS) turun 7,4 poin dibandingkan kuartal I 2019.

Panel Ahli Katadata Insight Center Damhuri Nasution mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif dan masih dalam kondisi bearish atau saham cenderung turun, membuat keyakinan investor terhadap kondisi pasar saham menurun. Hal ini tak lepas dari tekanan perekonomian global.

“Belum meredanya perang dagang berimbas pada menurunnya kinerja perusahaan,” ujarnya.

“Ada banyak faktor yang membuat optimisme investor menurun. Salah satunya, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang dikhawatirkan berimbas ke ekonomi nasional,” tuturnya.

Meskipun begitu, ekspektasi investor institusi dalam tiga bulan mendatang terpantau cenderung membaik. Hal ini terlihat dari indeks ekspektasi yang naik dari 147,8 menjadi 147,9.

“Investor menilai portofolio investasi mereka akan lebih baik, karena IHSG mulai rebound meskipun belum kembali ke level kuartal pertama 2019,” sambungnya.

Selain itu, pelaksanaan pemilu legislatif dan presiden pada April lalu memang sedikit menghambat pergerakan indeks saham.

“Namun, berdasarkan pengalaman Pemilu 2014, pelaku pasar akan kembali ke pasar modal setelah pemilu usai,” kata Damhuri.

Sacara umum, investor sesungguhnya tidak terlalu mengkhawatirkan risiko politik pemilu. Terbukti, ketika pesta demokrasi tinggal sebulan lagi, sebanyak 67,1 persen investor menilai kondisi politik dalam negeri masih stabil.

KICI merupakan merupakan indeks yang menggambarkan keyakinan investor institusi terhadap ekonomi dan pasar keuangan untuk kondisi saat ini (Indeks Situasi Sekarang) dan tiga bulan ke depan (Indeks Ekspektasi).

KICI menjaring persepsi investor institusi mengenai kondisi terkini, prospek ekonomi domestik dan global, kinerja pasar saham, prospek nilai portfolio, serta kemungkinan penambahan investasi di pasar modal.

KICI disusun melalui survei terhadap perusahaan manajemen investasi, dana pensiun, dan asuransi yang berinvestasi di pasar keuangan.

Dalam survei KICI kuartal II ini 260 investor dilibatkan sebagai koresponden melalui wawancara telepon maupun email pada 24 Juni hingga 2 Juli 2019. Masing-masing investor terdiri dari perusahaan manajemen investasi, dana pensiun dan asuransi yang berinvestasi di pasar keuangan.

Tiga kelompok investor institusi tersebut di atas pengelolaan dana dengan total nilai kelola investasi sekitar Rp 700 triliun.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya