Berita

Pieter Abdullah/RMOL

Bisnis

Ini Ciri Menteri Ekonomi Yang Bisa Membawa Pertumbuhan Jauh Lebih Tinggi

KAMIS, 25 JULI 2019 | 18:00 WIB | LAPORAN:

Jabatan menteri-menteri bidang ekonomi dalam pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin seharusnya dipercayakan kepada kalangan profesional.

Harapan itu disampaikan lembaga Center of Reform on Economics atau Core Indonesia. Direktur Riset Core, Pieter Abdullah, mengatakan alasan pertamanya adalah kalangan profesional lebih bebas dari kepentingan politik maupun pribadi.

“Saya kira semua berpendapat yang sama, bahwa diharapkan menteri-menteri khususnya di bidang ekonomi adalah profesional. Kenapa profesional? Karena lepas dari kepentingan,” ungkap Pieter Abdullah dalam acara peluncuran survei Kata Data Investor Confidence Index (KICI) kuartal II 2019 sekaligus Press Talk "Tim Ekonomi Kabinet Idaman Investor", di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (25/7).


Alasan kedua, lanjut Pieter, Indonesia sedang menghadapi tantangan cukup besar di tengah ketidakpastian situasi global. Indonesia membutuhkan sosok-sosok yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi jauh lebih baik.

"Tantangan dari global, tantangan dari dalam dan utamanya lagi kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi," tuturnya.

Pencapaian ekonomi sebesar 5,1 persen belum cukup. Indonesia perlu melompat lebih jauh untuk pencapaian lebih dari itu. Apalagi pemerintah pernah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Dulu sempat kita harapkan, pada awal periode pertama Jokowi, kita bisa lompat tumbuh 7 persen. Ternyata enggak bisa,” sambungnya.

Karena itulah menteri perekonomian pada pemerintahan Jokowi jilid II harus bisa bekerja lebih baik tanpa ada konflik kepentingan, sehingga dapat mencapai target yang sebelumnya diharapkan.

“Dengan tidak ada kepentingan politik atau pribadi, menteri bisa bekerja secara profesional. Seperti yang disebutkan Pak Jokowi, menteri yang berani mengambil tindakan, berani melakukan eksekusi, berani ambil terobosan. Itulah syarat untuk lompatan ekonomi," tuturnya.

Bila formasi tim ekonomi betul-betul profesional, pertumbuhan ekonomi dengan capaian di atas 6 persen sangat mungkin terjadi. Tapi akan terjadi sebaliknya jika para menteri terbelenggu kepentingan sempit.

"Saya kira semua orang sependapat itu walau tidak mudah dalam realisasinya. Karena kita tahu bahwa dinamika yang ada di pemerintahan kita tidak semurni itu," ujar Pieter.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya