Berita

Ilustrasi sidang kabinet Jokowi/Net

Politik

Survei: Mayoritas Investor Tak Menginginkan Pos Menteri Ekonomi Jokowi Diisi Politisi

KAMIS, 25 JULI 2019 | 17:06 WIB | LAPORAN:

Kalangan investor menginginkan tim ekonomi di kabinet Joko Widodo Jilid II diisi oleh kalangan profesional. Hal itu berdasarkan hasil survei Kata Data Investor Confidence Index (KICI) bertema 'Tim Ekonomi Kabinet Idaman Investor'.

Chief Executive Officer Katadata, Metta Dharmasaputra mengatakan, ada tiga kategori kuesioner yang disodorkan kepada responden. Ketiga pertanyaan itu adalah tim kabinet ekonomi diisi kalangan profesional, kedua diisi berimbang antara kalangan profesional dan politisi, dan ketiga diisi seluruhnya oleh politisi.

"Sebagian besar menginginkan tim ekonomi kabinet yang akan dibentuk (jilid II) itu sebagian besar bahkan seluruhnya dari orang-orang yang profesional," ungkapnya di FX Sudirman, Jakarta, Kamis (25/7)

Dalam surveinya, reponden yang menginginkan kabinet diisi kalangan profesional mendominasi sebanyak 65 persen, sementara profesional dan politisi berimbang sebanyak 32 persen, dan kalangan politisi 3 persen.

"Sebagian besar investor institusi berharap tim ekonomi kabinet baru Jokowi diisi figur kalangan profesional. Hanya tiga persen investor yang menilai tim ekonomi ideal jika diisii oleh politisi," sambungnya.

Seperti posisi Menteri Keuangan (Menkeu). Sebanyak 96 persen menginginkan posisi ini diisi dari profesional. Yang menginginkan politisi mengisi jabatan ini sebanyak 1 persen, dan profesional yang terafiliasi partai 3 persen.

Kemudian, menteri yang diharapkan dari kalangan profesional adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) didominasi sebanyak 89 persen, politisi 3 persen, dan profesional yang terafiliasi partai 8 persen.

Sebelumnya yang dikategorikan KICI, sebagai politisi adalah orang-orang yang secara resmi masuk dalam partai politik, meskipun profesional menjadi anggota partai itu dikategotikan politisi.

Dalam survei ini, responden terdiri dari 260 investor pengelola dana yang yang diwawancarai melalui telepon maupun email dalam rentang waktu 24 Juni hingga 2 Juli 2019.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya