Berita

Ilustrasi prajurit Taliban/net

Dunia

Setelah Ancaman Trump, Tiga Bom Meledak Di Kabul Tewaskan Sedikitnya 12 Orang

KAMIS, 25 JULI 2019 | 16:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tiga serangan bom yang mematikan menyerang ibu kota Afghanistan, Kabul, pada Kamis pagi (25/7).

Dilaporkan berbagai sumber, sedikitnya 12 orang tewas dan belasan orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Bom pertama ditargetkan pada sebuah bus pengangkut karyawan, di Kabul bagian timur sekitar pukul 08.10 pagi waktu setempat. Serangan ini menyebabkan kematian lima orang dan 10 orang lainnya terluka.


Beberapa menit setelahnya, ledakan kedua terjadi merenggut tujuh orang korban jiwa dan 20 orang terluka. Sedangkan ledakan ketiga tidak menimbulkan kerugian begitu besar.

"Pertama, sebuah bom magnet meledak di sebuah minibus. Setelah itu terjadi ledakan bom bunuh diri yang berada di dekat bus, sedangkan ledakan ketiga terjadi ketika sebuah mobil meledak oleh para militan yang belum diketahui," terang Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Nasrat Rahami, dikutip Al Jazeera.

Belum ada informasi pasti mengenai dalang di balik serangan mematikan ini.

Namun, seorang yang mengaku juru bicara Taliban dikabarkan menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas salah satu serangan di Kabul itu.

Rangkaian serangan bom ini terjadi tiga hari sebelum musim kampanye untuk Pemilihan Presiden 28 September mendatang.

Jadwal Pilpres sudah mengalami dua kali penundaan demi memberikan waktu bagi perbaikan sistem pemilihan. Sedianya Pilpres dijadwalkan pada April 2019, tapi ditunda hingga 20 Juli karena alasan keamanan.

Serangan bom ini juga berlatar belakang situasi kian tegang antara Amerika Serikat dengan Taliban. Sebelumnya, Taliban mengecam keras pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang bernada ancaman "menghapus Afghanistan dari muka Bumi".

Komentar kontroversial itu disampaikan oleh Trump kala berdiskusi tentang situasi Afghanistan bersama Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, di Gedung Putih, Senin (22/7).

"Saya bisa menang perang (melawan Afghanistan) dalam seminggu. Tapi saya tidak ingin membunuh hingga 10 juta orang. Jika saya ingin menang, Afghanistan bakal terhapus dari Bumi. Saya hanya tak ingin melakukannya," kata Trump.

Selain Taiban, kecaman keras juga datang dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Ia berjanji meminta klarifikasi Donald Trump tentang pernyataan sembrono itu.

AS masih berusaha mencapai kesepakatan damai dengan Taliban Afghanistan dengan tenggat bulan September. Namun, para pengamat ragu hal itu tercapai selama pemerintah Afghanistan belum mengadakan pembicaraan langsung dengan Taliban.

AS merancang perdamaian di mana Taliban diminta bergabung dengan sesama warga Afghanistan dan Taliban memberi jaminan bahwa tanah Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat persembunyian bagi teroris.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya