Berita

Anggota Komisi XI DPR RI, Sukiman/RMOL

Hukum

Sukiman Bungkam Ditanya Aliran Duit Perimbangan Pegunungan Arfak Papua Barat

SENIN, 22 JULI 2019 | 21:23 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Anggota Komisi XI DPR RI, Sukiman rampung diperiksa penyidik KPK sebagai saksi kasus dugaan suap pengurusan dana perimbangan pada APBN-P 2017 dan APBN 2018 untuk Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Ia diperiksa sebagai saksi untuk Plt. Kepala Dinas PUPR Pemkab Pegunungan Arfak, Natan Pasomba alias (NPS). Politisi PAN ini sudah menyandang status tersangka, namun belum dilakukan penahanan oleh KPK.

Tak banyak kata yang diucapkan oleh Sukiman. Dia terus menghindari sorotan kamera awak media dan bergegas jalan menembus kerumunan awak media yang mencecar pertanyaan terkait pemeriksaannya itu.


"Ya saya sudah jelaskan pada penyidik (KPK)," kata Sukiman kepada awak media di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/7).

Dia juga membantah tidak ada pertanyaan berarti yang ditanyakan oleh penyidik KPK saat menajalani pemeriksaan. Dia mengklaim tidak ada keterkaitannya dalam proses pengurusan dana perimbangan di Papua Barat.

"Gak ada, Insya Allah saya lurus saja," singkat Sukiman sambil menghindari awak media.

Tak hanya itu, Sukiman juga memilih bungkam saat ditanya soal pengetahuannya terkait dugaan sejumlah aliran dana dalam suap proyek Dana Perimbangan Pegunungan Arfak Papua Barat.

Dalam kasus ini, Sukiman diduga menerima suap sebanyak Rp 2,65 miliar dan 22 ribu dolar AS dari Natan Pasomba. Uang itu diduga untuk kepengurusan dana perimbangan Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat.

Sukiman selaku pihak yang diduga sebagai penerima suap dijerat Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sementara, Natan Pasomba selaku pihak yang diduga pemberi suap dijerat Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya