Berita

Twitter/Net

Dunia

Twitter Tangguhkan Akun Portal Berita Iran Karena Kabar Pelecehan Agama Minoritas

SENIN, 22 JULI 2019 | 06:58 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sosial media Twitter menangguhkan beberapa akun resmi portal berita Iran akhir pekan kemarin karena dugaan pelecehan terhadap orang yang mengikuti agama Baha'i.

Di antara akun resmi portal berita Iran yang ditangguhkan Twitter itu adalah Young Journalists Club (YJC) yang dijalankan oleh penyiar negara IRIB, IRNA yang dikelola negara, dan Mehr.

Dimuat BBC (Minggu, 21/7), portal-portal berita yang akunnya ditangguhkan itu berspekulasi bahwa penangguhan tersebut terkait dengan ketegangan yang tengah terjadi di wilayah tersebut.

Secara khusus, mereka yakin bahwa mereka dihukum karena melaporkan penyitaan Iran atas kapal tanker berbendera Inggris di Teluk pada hari Jumat (19/7).

Namun sebuah sumber Twitter mengkonfirmasi ke beberapa portal berita, bahwa akun tersebut ditangguhkan karena pelecehan terkoordinasi dan ditargetkan terhadap orang-orang yang terkait dengan Baha'i, atau agama minoritas di Iran.

Sejak tahun 1980an, orang-orang Baha'i mengklaim bahwa ratusan pengikut mereka telah dibunuh, dipenjara atau disiksa. Meskipun saat ini ada lebih dari 300 ribu anggota komunitas Baha'i di Iran, negara itu tidak mengakui agama itu sebagai agama resmi.

Sementara itu, Twitter merupakan sosial media ya g dilarang di Iran. Namun banyak orang terus mengakses Twitter dengan menggunakan VPN.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya