Berita

Senjata api/Net

Dunia

Di Bawah Skema Pembelian Kembali, Warga Selandia Baru Serahkan 1.000 Senjata Api

MINGGU, 21 JULI 2019 | 22:34 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sebanyak 10 ribu senjata api maupun aksesorisnya diserahkan secara sukarela oleh warga Selandia Baru dalam skema pembelian kembali yang dilakukan oleh pemerintah pada Minggu (21/7).

Skema ini dilakukan pasca penembakan massal di dua masjid di Christchurch Selandia Baru pada 15 Maret lalu.

Pihak kepolisian Selandia Baru mengatakan bahwa mereka senang dengan jumlah orang yang datang menyerahkan senjata dan aksesoris senjata milik mereka.


Total ada 684 orang yang menyerahkan 1.061 senjata dan 3.397 suku cadang senjata dan aksesoris di berbagai titik yang disediakan di seluruh Selandia Baru akhir pekan ini.

Pengawas polisi Karyn Malthus mengatakan, ratusan senjata api itu telah diserahkan di Auckland.

"Umpan balik dari pemilik senjata api di acara itu sangat positif," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters.

Skema pembelian kembali senjata oleh pemerintah Selandia Baru diterapkan pasca undang-undang reformasi senjata yang dikeluarkan pada bulan April lalu, atau sebulan setelah penembakan massal Christchurch.

Undang-undang reformasi senjata itu melarang penggunaan dan kepemilikan sebagian besar senjata api semi-otomatis, bagian-bagian yang mengubah senjata api menjadi semi-otomatis, ataupun aksesoris dengan kapasitas tertentu dan beberapa senapan.

Skema pembelian kembali senjata itu diterapkan hingga 20 Desember mendatang. Pemilik senjata nemiliki kesempatan untuk menyerahkan senjata mereka dengan kompensasi hingga 95 persen dari biaya aslinya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya