Berita

Orangutan/Net

Dunia

Terancam Punah, Populasi Orangutan Di Sabah Menurun 30 Persen

JUMAT, 19 JULI 2019 | 06:16 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Keberadaan orangutan kini semakin terancam punah. Di Sabah Malaysia saja, popu orangutan menurun sebanyak 30 persen antara tahun 2002 dan 2017. Penurunan jumlah satwa tersebut terjadi meski populasi keseluruhan di seluruh negara bagian itu relatif stabil.

Begitu hasil studi ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Public Library of Science atau PLOS, Kamis (18/7).

Studi itu menemukan, setidaknya 650 orangutan hilang di wilayah timur Sabah di mana terdapat perkebunan kelapa sawit yang luas, selama periode 15 tahun.


"Penurunan ini terdengar seperti peringatan konservasi," tulis penulis studi dalam laporan tersebut.

"(Mereka) menekankan perlunya pemantauan populasi untuk menilai apakah ini mencerminkan periode menetap setelah populasi dikompresi ke dalam wilayah-wilayah ini oleh pertanian perkebunan skala besar sebelum survei 2002-2003, atau apakah ini tren penurunan populasi di dalam hutan lindung itu sendiri," bunyi laporan yang sama.

Di Sabah sendiri, aktivitas menebangi hutan dataran rendah semakin banyak terjadi. Padahal, itu adalah habitat terpenting bagi orangutan.

Studi yang melibatkan survei udara sarang orangutan itu mendapati bahwa populasi satwa tersebut turun 30 persen di wilayah Kulamba dan 15 persen di wilayah Tabin, Sabah Malaysia. Penurunan populasi mereka ditekan oleh perkembangan perkebunan kelapa sawit skala besar.

Menanggapi studi tersebut, Direktur Departemen Margasatwa Sabah, Augustine Tuuga menggarisbawahi perlunya strategi konservasi yang komprehensif. Pasalnya, orangutan, terutama jantan, menggunakan perkebunan untuk melakukan perjalanan di antara kawasan hutan yang lebih luas.

"Konektivitas ini, melalui koridor satwa liar yang menghubungkan petak-petak hutan adalah kunci untuk kelangsungan hidup orangutan di lanskap perkebunan kelapa sawit, terutama di dataran rendah Sabah," tegasnya seperti dimuat Al Jazeera.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya