Berita

Istimewa

Dunia

UNDP Sambut Baik Bantuan 1 Juta USD Dari Indonesia

SELASA, 16 JULI 2019 | 18:49 WIB | LAPORAN:

United Nation Development Programme (UNDP) menyambut baik langkah Indonesia yang memberikan bantuan terhadap negara-negara yang tergabung dalam Archipelagic and Island States (AIS), untuk mengantisipasi ancaman perubahan iklim.  

Pendanaan yang diinisiasikan oleh Pemerintah RI ini ditandai secara resmi dengan perjanjian yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Purbaya Yudhi Sadewa dan Resident Representative UNDP untuk Indonesia Christophe Bahuet serta disaksikan oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi.

Bahuet mengatakan, perjanjian ini sekaligus untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDG’s).

“Segi UNDP, UNDP adalah organisasi yang mendukung pembangunan nasional Indonesia, tapi juga kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara lain. Bagi kami, AIS forum inisiatif adalah bukti komitmen Indonesia untuk mencapai SDGs terutama untuk mengatasi perubahan iklim. Kami menyambut baik dan mendukung insiatif ini dan akan melaksanakan banyak kegiatan,” ungkap Bahuet di Kantor Kemaritiman, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (16/7).

"Laut yang sehat dan tidak tercemar akan menjadi sumber kehidupan dan mata pencaharian yang baik bagi banyak komunitas di berbagai belahan dunia,” tuturnya.

Sebelumnya Menko Luhut menyampaikan, pendanaan ini merupakan aksi nyata untuk memperkuat berbagai proyek menyangkut perubahan iklim,  perlindungan laut.

“Dan memberi dukungan bagi aksi nyata untuk  menciptakan solusi keuangan inovatif untuk negara-negara kepulauan, terutama yang kecil dan rentan,” ujar Menko Luhut dalam sambutannya.

Hal ini juga sebagai komitmen Pemerintah RI untuk berkontribusi dalam penanganan dampak perubahan iklim yang diumumkan sejak pertemuan Tingkat Menteri Forum AIS di Manado, November tahun lalu.
 
“Pendanaan 1 juta US Dollar dari pemerintah ini dan UNDP akan top up akan digunakan agar sekretariat Forum AIS bisa segera berjalan," ujar Menko Luhut usai penandatanganan nota kesepahaman. 

Penyaluran 1 juta US Dollar yang menggunakan Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) 2019 ini juga untuk menciptakan mekanisme pembiayaan inovatif untuk aksi iklim dan lautan secara berkelanjutan.
Sekaligus untuk mendanai berbagai proyek menyangkut perubahan iklim, perlindungan laut dan memberi dukungan bagi aksi nyata untuk menciptakan solusi keuangan inovatif untuk negara-negara kepulauan, terutama yang kecil dan rentan.
"Pendanaan ini juga bertujuan untuk meningkatkan penggunaan sumber daya laut secara berkelanjutan,” ujar Menko Luhut.

Saat ini kata Luhut, pemanasan global telah mengakibatkan naiknya permukaan laut yang menjadi ancaman bagi negara kepulauan dan negara pulau, terutama yang kecil.

Sebagai negara kunci yang mendukung adaptasi perubahan iklim, Indonesia menurutnya juga siap untuk berbagi keahliannya dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, manajemen bencana, restorasi mangrove dan terumbu karang.

Untuk diketahui, Kemenko Maritim telah menginisiasi dibentuknya forum AIS pada tahun 2017. Dan pada Bulan November 2018, forum tersebut resmi berdiri.

Kini telah ada 49 negara yang bergabung di dalamnya, dengan menyediakan platform bagi semua pemangku terkait, mulai dari sektor swasta, masyarakat sipil, dan akademisi. Pada inisiatif ini difokuskan pada perubahan iklim serta perlindungan laut.

Negara-negara yang tergabung dalam Forum AIS antara lain Kuba, Pulau Comoro, Siprus, Fiji, Guinea-Bissau, Indonesia, Jamaika, Madagaskar, Selandia Baru, Papua Nugini, Saint Kitts dan Nevis, Sri Lanka, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, Suriname, dan Timor Leste.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya