Berita

Mardani Ali Sera/Net

Politik

Pujian Dan Kritik Konstruktif PKS Untuk Jokowi Di Periode II

SELASA, 16 JULI 2019 | 03:28 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait visi Indonesia yang disampaikan di Sentul, Bogor, Minggu (14/7) kemarin diapresiasi oleh politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Secara garis besar, inisiator tagar #KamiOposisi ini menilai pernyataan Jokowi tersebut sangat berani.

“Saya cukup apresiasi kepada visi misi yang disampaikan Presiden Jokowi. Pemimpin itu harus punya big view dan konsep karena menjadi tumpuan semua, “ kata Mardani dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/7).

Menurutnya, seorang pemimpin akan berdiri sendiri dalam mengambil keputusan manakala sudah mencapai titik puncaknya. "When you are a leader, you are alone on the top,” ujarnya.

“Boleh minta pendapat, tapi keputusan ada di tangan Anda sendiri. Terlebih dalam sistem presidensial, kekuasaan Presiden diberikan sangat besar, “ sambungnya.

Dalam pidato visi Indonesia, setidaknya ada lima gagasan yang bakal dibawa bersama dengan KH Maruf Amin di era keduanya. Kelimanya adalah pembangunan infrasturktur, pembangunan SDM, mengundang investasi, mereformasi birokrasi, serta menjamin pembangunan APBN yang tepat sasaran.

Berkenaan dengan isi visinya, Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengkritisi bab penegakan hukum yang perhatiannya masih sangat kurang.

“Perkuatlah KPK dan pastikan sinergi KPK, Kepolisian dan Kejaksaan terjadi. Cari nakhoda yang dapat memimpin penegakan hukum, baiknya bukan dari politisi. Tanpa penegakan hukum yang adil dan efisien, tidak ada pertumbuhan ekonomi berkualiatas,” tegasnya.

Ada 3 hal masukan konstruktif yang Mardani sampaikan. Pertama, Jokowi harus memagang teguh sikap kenegaawannya.

"Akan banyak pihak yang menentang karena terganggu status quo nya. Jika akar tidak kuat, pohon kebijakan yang pro rakyat akan tumbang," lanjutnya.

Kedua, Mardani menyarankan agar Jokowi berhati-hati dalam memimpin  Jika tim ini fokus melayani rakyat, insentif elektoral pasti didapat.

"Ketiga, sederhanakan lembaga dan rantai komando. Berani memangkas birokrasi dan memfokuskan anggaran," demikian Mardani.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya