Berita

Garuda Indonesia/ZT

Bisnis

Anggota DPR: Rekomendasi Pembatalan Kerjasama Garuda dan Mahata Berbau Politik

JUMAT, 12 JULI 2019 | 06:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Alasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan pembatalan kerjasama antara Garuda Indonesia dengan Mahata Aero Teknologi dalam hal penyediaan jaringan wifi super cepat dinilai masih tidak jelas.

Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah khawatir ada muatan politik di balik rekomendasi BPK itu.

Citilink Indonesia, anak perusahaan Garuda Indonesia, pada bulan November 2018 lalu menjalin kerjasama penyediaan wifi super cepat dengan Mahata Aero Teknologi.

Garuda yakin kerjasama itu akan memberikan keuntungan sebesar 239,9 juta dolar AS atau setara Rp 3,4 triliun. Dengan memasukkan potensi keuntungan ini sebagai pendapatan di tahun 2018, Garuda Indonesia mencatat keuntungan di tahun itu sebesar 809 ribu dolar AS.

Menurut dua komisaris Garuda Indonesia dari Trans Airways dan Finegold Resources Ltd., Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, tanpa memasukkan potensi keuntungan itu Garuda seharusnya mencatatkan kerugiaan sebesar 244,9 juta dolar AS atau setara 3,5 triliun.

“Saya belum tahu kenapa BPK minta membatalkan (kerjasama dengan Mahata). Alasannya apa? Kalau memang pembatalan karena ada hal-hal yang merugikan Garuda saya kira memang tidak menjadi masalah. Tetapi tanpa alasan yang tepat, hanya karena alasan politis, saya kira, janganlah seperti itu,” ujar Inas Nasrullah dalam perbincangan dengan Kantor Berita RMOL, Kamis malam (11/7).

Dia mengatakan, sejak awal kekisruhan yang tengah terjadi di Garuda ini berbau politik. Kehadiran Ari Askhara sebagai Dirut Garuda Indonesia telah “mengguncangkan” pemegang saham.

“Setelah Ari masuk dan membenahi keadaan, saham Garuda naik. Sebenarnya kan bagus bagi Garuda. Tapi ada pemegang saham yang tidak suka dengan itu. BPK melihat (memperhatikan) ke sana,” sambung dia.

“Kenapa sekarang bagus tapi ada gonjang ganjing? Ini yang jadi tanda tanya. memang posisi Pak Ari yang sedang digoyang-goyang orang,” demikian Inas Nasrullah yang juga Ketua Fraksi Hanura di DPR RI.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya