Berita

Usman Hamid (kanan)/RMOL

Hukum

Amnesty Sodorkan Tujuh Kekerasan Polisi Di Aksi 21-22 Mei

SELASA, 09 JULI 2019 | 16:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Amnesty International Indonesia sampaikan hasil investigasi terkait aksi 21-22 Mei kepada kepolisian serta mendesak pengusuta pelaku kekerasan yang menyebabkan korban jiwa.

"Jadi kami menyampaikan kembali apa yang menjadi konsen kami, keyakinan kami terkait dengan dugaan dalam peristiwa 21, 22 dan 23 Mei," ucap Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid kepada awak media di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa (9/7).

Hasil investigasi diserahkan kepada pihak Polda Metro Jaya dan ditemui langsung oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono beserta jajarannya.

Dalam pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang disampaikan Amnesty.

"Kami sampaikan sekitar 6 sampai 7 peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh anggota kepolisian," katanya.

Dari pertemuan itu, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono menjelaskan kepada Amnesty bahwa telah mengambil langkah memeriksa anggota kepolisian dalam insiden di Kampung Bali dan beberapa lainnya.

"Kapolda dalam penjelasannya, selain memeriksa anggota kepolisian dalam insiden Kampung Bali, juga sedang melakukan proses pengusutan dan akan mengambil tindakan terhadap anggota lain dalam peristiwa kekerasan lainnya," jelasnya.

Ia menegaskan, Amnesty International mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut perkara tersebut ke pengadilan terkait kematian 9-10 orang.

"Amnnesti International dalam posisi mendukung upaya hukum yang dilakukan kepolisian serta upaya investigasi kepolisian terhadap siapapun pelaku kekerasan yang terlibat di dalam insiden-insiden tersebut, baik itu warga biasa ataupun orang yang mengatur dibalik layar, yang bertanggung jawab atas kerusuhan itu," tegasnya.

 "Dalam mengusut perkara ini dibawa ke pengadilan di luar itu juga kami membahas beberapa kejadian spesifik terkait dengan kematian Harun ar-rasyid, kematian Abdul Aziz, kematian Farhan, dan kematian beberapa yang lain," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya