Berita

Dedi Prasetyo/NET

Hukum

Komandan Diserang Panah Beracun, Alasan Brimob Pukuli Perusuh Di Kampung Bali

JUMAT, 05 JULI 2019 | 20:43 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan hasil penyelidikan Polri terkait rusuh 21 dan 22 Mei di Jakarta. Khususnya soal anggota Brimob yang melakukan kekerasan terhadap perusuh di Kampung Bali, Jakarta Pusat.

Dedi menyampaikan, tindakan tersebut merupakan spontanitas anggota ketika melihat dan mengetahui komandan kompinya terkena tembakan panah yang telah diolesi dengan racun.

“Itu dipicu dari komandannya, komandan kompinya dipanah terkena panah beracun namun demikian karena yang bersangkutan menggunakan body protector meleset tapi panah tersebut sempat menancap di body protector,” jelas Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/7).


Alhasil, sambung Dedi, melihat komandannya terkena panah beracun, anggota Brimob menjadi emosi lalu kemudian mencari siapapun orang yang melakukan tindakan tersebut.

“Ada 10 anggota yang sudah diproses baik dilakukan pemeriksaan. Dan saat ini sudah  menjalani sidang disiplin, dari 10 anggota tersebut nanti akan dijatuhi hukuman, dari hakim hukuman disipilin berupa penahanan diruang khusus selama 21 hari dan sanksi adminitrasi lainya,” kata Dedi.

Namun demikian, pihaknya tidak bisa menginformasikan 10 anggota Brimob Nusantara yang melakukan kekerasan berasal dari Polda mana. Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah ini hanya menekankan, pada prinsipnya Polri tidak akan menolelir setiap anggotanya yang melanggar.

“Kepolisian dalam hal ini melakukan tindakan tegas apabila menemukan anggota yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin dilapangan,” demikian Dedi.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya