Berita

Protes di Hong Kong/Net

Dunia

China Peringatkan Inggris Tidak Campuri Urusan Hong Kong

KAMIS, 04 JULI 2019 | 08:48 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

China secara blak-blakkan menegaskan kepada Inggris agar menahan diri dari campur tangan lebih lanjut atas gelombang protes yang terjadi di Hong Kong pada Kamis (4/7).

Diketahui bahwa gelombang protes yang terjadi di Hong Kong yang merupakan bekas jajahan Inggris, menghidupkan kembali ketegangan yang melekat dalam perjanjian bersejarah kedua belah pihak mengenai penyerahan Hong Kong kepada pemerintah China 22 tahun lalu.

Hong Kong sendiri merupakan wilayah dengan pendekatan "satu negara, dua sistem" China. Pendekatan ini pertama kali diadopsi oleh China pada 1980an.


Tetapi beberapa waktu terakhir ada kekhawatiran bahwa China semakin menekankan pengaruh di Hong Kong.

Salah satu titik baliknya adalah munculnya RUU Ekstradisi yang memungkinkan tahanan Hong Kong untuk diadili di China. RUU itu mendapat penentangan luas di Hong Kong di mana gelombang protes terjadi sejak bulan lalu.

Puncaknya terjadi awal pekan ini. Ratusan pengunjuk rasa masuk ke dalam gedung parlemen Hong Kong dan merusak sejumlah ruangan di gedung itu, serta melakukan vandalisme.

Tidak lama setelah kejadian tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt yang merupakan salah satu dari dua kandidat untuk menjadi perdana menteri Inggris berikutnya, mengambil kepemimpinan global dalam mengecam pendekatan China pada Hong Kong.

Hunt meminta Beijing untuk tidak menggunakan protes sebagai dalih untuk penindasan dan memperingatkan ada konsekuensi serius jika China melanggar komitmen yang dibuat dengan Inggris beberapa dekade lalu.

Komentarnya memicu serangkaian kecaman dari China.

"Dia tampaknya berfantasi pada kejayaan kolonialisme Inggris yang pudar dan kebiasaan buruk beraktifitas sambil memandang rendah urusan negara lain," kata jurubicara kementerian luar negeri China Geng Shuang dalam sebuah pengarahan rutin di Beijing (Kamis, 4/7).

"Saya perlu menekankan kembali bahwa Hong Kong sekarang telah kembali ke tanah asalnya," tambahnya seperti dimuat Channel News Asia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya