Berita

Penanganan migran di pervatasan Meksiko/Net

Dunia

Kritik Trump, Demokrat: Penampungan Migran Di Perbatasan Meksiko Tidak Manusiawi

KAMIS, 04 JULI 2019 | 06:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang semakin mempertegas penanganan migran dari perbatasan Meksiko dinilai sudah memgabaikan hak asasi manusia.

Begitu kritik yang dilayangkan oleh kubu Demokrat di negeri Paman Sam tersebut.

Untuk diketahui bahwa Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pada hari Selasa (2/7) menggambarkan bahwa saat ini pusat-pusat penampungan imigran di Texas Rio Grande Valley sangat berbahaya.


Pasalnya, pusat penampungan itu terlalu padat dan migran yang berada si dalamnya tidak memiliki akses yang memadai ke makanan, air serta kebutuhan dasar lainnya.

Foto-foto kondisi penampungan yang tidak layak itu pun banyak beredar di media.

"Bagaimana orang dapat melihat foto-foto ini dan berpikir ini bukan pelanggaran hak asasi manusia?" kata Senator Amerika Serikat, Kamala Harris, seorang kandidat untuk nominasi presiden 2020.

Sementara itu, Senator asal Demokrat lainnya, Joaquin Castro yang mengunjungi pusat-pusat penahanan di Texas minggu ini, mengatakan bahwa para migran telah dilarang mandi dan hanya bisa mandi selama setidaknya dua minggu sekali.

Mereka juga kesulitan mendapatkan akses pengobatan dan dikunci di ruang-ruang dengan keran air yang pecah.

"Sudah jelas bahwa hak asasi manusia mereka diabaikan," jelasnnya.

Menanggapi komentar-komentar itu, Presiden Donald Trump, menekankan bahaa imigrasi ilegal adalah bagian penting dari agenda domestiknya. Dia menolak kritik Demokrat dan mengatakan bahwa krisis di perbatasan dapat diperbaiki hanya jika para migran datang ke Amerika Serikat secara legal.

"Orang-orang Patroli Perbatasan kami bukan pekerja rumah sakit, dokter atau perawat," kata Trump di Twitter.

"Kerja bagus telah dilakuka oleh Patroli Perbatasan, di atas dan di luar. Banyak dari orang asing ilegal ini hidup jauh lebih baik sekarang daripada tempat mereka, berasal, dan dalam kondisi yang jauh lebih aman," tambahnya, seperti dimuat Reuters.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya