Berita

Juliandra Nurtjahjo/Net

Hukum

Dipanggil KPPU, Dirut Citilink Ada Tugas Luar Daerah

RABU, 03 JULI 2019 | 17:44 WIB | LAPORAN:

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) melanjutkan penyelidikan kasus rangkap jabatan direksi Garuda Indonesia dan Citilink di Sriwijaya Air.

Sedianya hari ini pemeriksaan Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Juliandra Nurtjahjo, namun bersangkutan berhalangan hadir.

"Saya mendapatkan informasi bahwasanya, benar hari ini Pak Juliandra dipanggil pada KPPU schedule-nya pada hari ini, namun informasi Saudara Julindra tidak hadir dalam pemeriksaan hari ini," jelas Jurubicara yang juga anggota Komisioner KPPU, Guntur Saragih saat ditemui di kantornya, Jalan H. Juanda, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).


Pihaknya mendapat informasi bahwa Juliandra tak bisa hadir karena ada tugas luar kota dari pemegang saham.

"Namun kita akan melakukan pemanggilan berikutnya pada yang bersangkutan, makanya kita akan melakukan pemanggilan berikutnya pada yang bersangkutan," kata Guntur.

Guntur meminta seluruh pihak terkait dalam kasus ini bisa menunjukkan sikap kooperatif.  

"Kita berharap pada kooperatif untuk bisa melancarkan proses penegakan kita terkait dengan rangkap jabatan," tegasnya.

Lebih lanjut Guntur menjelaskan, Juliandra dipanggil bukan dalam kapasitas sebagai dirut Citilink, melainkan subjek hukum. Sehingga, tidak bisa diwakilkan.

"Tentu tidak bisa diwakili, jadi ini hanya dalam konteks pemeriksaan," imbuhnya.

Selain Juliandra, KPPU juga memanggil Direktur Niaga Citilink, Beni Rustampa yang hadir meski tidak terkait, untuk melengkapi proses penyelidikan.

Garuda Indonesia melalui Citilink Indonesia mengambil alih pengelolaan finansial dan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air dengan skema kerja sama operasi pada November 2018 lalu.

Usai aksi korporasi ini, struktur komisaris di Sriwijaya Air pun berubah. Selain Juliandra,  Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara dan Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah ikut menduduki jabatan komisaris di Sriwijaya Air.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya