Berita

Jokowi Maruf saat debat kandidat/Net

Politik

Tak Ada Makan Siang Gratis, Kabinet Jokowi-Maruf Akan Sarat Politik Transaksional

RABU, 03 JULI 2019 | 04:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 telah dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan KH Maruf Amin. Namun demikian, kemenangan itu tak serta merta membuat Presiden Petahana, Jokowi bisa leluasa memilih bawahannya untuk memimpin Indonesia lima tahun mendatang.

Hal ini tentu kontras dengan pernyataan Jokowi yang berkali-kali menyatakan bahwa kepemimpinannya kali ini tak akan dipusingkan dengan beban politik.

Menurut pengamat politik Igor Dirgantara, pemerintahan Jokowi-Maruf di periode 2019-2024 akan banyak diisi dengan politik transaksional.

Hal itu berkenaan dengan sistem presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden yang membawa Jokowi-Maruf ditopang banyak parpol besar.

"Politik transaksional tidak bisa dihindari dalam sistem pemerintahan presidensial yang menopang sistem koalisi pemenangan akibat adanya presidential threshold 20%," kata Igor kepada Kantor Berita RMOL, Rabu (3/7).

Setidaknya, Jokowi-Maruf telah diusung oleh tujuh parpol dan ditambah dukungan dua parpol baru. Mereka adalah PDIP, PPP, PKB, Golkar, Nasdem, Hanura, PKPI, PSI, dan Perindo.

Igor pun berpandangan ada komposisi khusus untuk membagi 'kue' koalisi petahana yang diisi banyak parpol ini.

"Komposisi ideal adalah 60% kader parpol profesional, 40% teknokrat profesional di luar parpol. Atau bisa saja jika semua kementrian diambil dari parpol, maka wakil menterinya dari kalangan teknokrat," jelasnya.

Baginya, hal yang penting yang perlu dipikirkan matang oleh petahana adalah kemampuan untuk menentukan indikator sebelum memilih sosok pengisi jabatan strategis yang bakal diisi oleh masing-masing parpol pendukung.

"Tentunya kompetensi manajerial, perolehan suara pemilu legislatif 2019, dan lobby politik ketum parpol adalah indikator penting bagi-bagi 'kursi menteri'. Tidak ada makan siang gratis, apalagi terkait dukungan politik," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya