Berita

Muhammad Najib/NET

Dunia

Peneliti: Presiden Morsi Jatuh Karena Terburu-Buru Dalam Menerapkan Kekuasaan

KAMIS, 27 JUNI 2019 | 21:09 WIB | LAPORAN:

Demokrasi tidak bisa terburu-buru, hal ini merujuk pada kasus kejatuhan Presiden Mesir Mohammed Morsi yang hanya seumur jagung dalam memimpin negeri piramida itu.

Begitu pandangan peneliti Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Muhammad Najib dalam diskusi di ITS Tower, Jakarta, Kamis (27/6).

Peneliti LP3ES yang fokus meneliti persoalan Timur Tengah ini menjelaskan, setelah partai Ikhwanul Muslimin (IM) menang dan mengantarkan Mohammed Morsi menjadi Presiden, terjadi hal-hal yang sifatnya terburu-buru oleh para elit IM.


Keterburu-buruan ini dalam menerapkan syariat Islam serta menguasai semua lini kekuasaan di Mesir.

"IM ketika menang merasa mandat demokrasi di tangan, lalu boleh melakukan apa saja. Di sinilah awal kesalahan IM, melakukan islamisasi secara cepat dalam bentuk institusi dan kebijakan politik lalu memonopoli kekuasaan," kata Najib

Monopoli kekuasaan oleh IM, kata Najib menyebabkan Partai An Nur dari kalangan Salafi yang sebelumnya mendukung Morsi akhirnya meninggalkan Morsi.

Begitu pula dari kalangan Al Azhar, mereka tak suka dengan cara Morsi yang mengangkat kader IM sebagai Rektor Al Azhar atas dasar perintah Presiden.
"Al Azhar marah, An Nur marah, apalagi partai yang kalah. Dirangkailah itu oleh militer menjadikan IM common enemy di Mesir," tutur Najib.

Alhasil, lanjut Najib, setelah menjadi musuh bersama di Mesir, Morsi akhirnya dijatuhkan militer. Lalu akhirnya, Mesir kembali dipimpin oleh militer dan kembali ke pola otoritarian seperti sebelumnya.

"Frozen Trantsition dimana transisi demokrasi berjalan di tempat atau kembali otoriter," kata Najib.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya