Berita

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat bertemu dengan para pelajar/Net

Nusantara

Adopsi Riset Pelajar, Banyuwangi Uji Coba Penyiraman Lahan Pertanian Dari Smartphone

KAMIS, 27 JUNI 2019 | 15:49 WIB | LAPORAN:

Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi akan menguji coba hasil riset para pelajar di SMKN 1 Glagah, Banyuwangi, yang mengembangkan penyiram lahan pertanian/tanaman secara otomatis melalui control dari smartphone.

"Luar biasa pengembangan teman-teman pelajar. Saya sudah meminta ke Dinas Pertanian untuk memanfaatkan teknologi mereka. Perlu diuji coba misalnya untuk merawat berbagai komoditas tanaman hortikultura di kawasan Agro Wisata Tamansuruh. Dan bertahap bisa diproduksi dan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tani di Banyuwangi," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat bertemu dengan para pelajar tersebut, Rabu (26/6).

Teknologi tersebut dikembangkan lima pelajar SMKN 1 Glagah, Banyuwangi. Terdapat dua alat, yaitu Sistem Irigasi Otomatis Tenaga Matahari (Singo Tangar) dan Bagaskara. Singo Tangar digunakan untuk penyiraman pada taman atau green house (lahan skala kecil untuk budidaya tanaman). Adapun Bagaskara untuk lahan pertanian yang luas.

Oka Bayu Pratama, salah seorang pelajar pengembang teknologi itu, mengatakan, awalnya dia dan teman-temannya melihat halaman rumput di sekolah yang selalu mongering saat kemarau.

"Lalu muncul ide membuat penyiram tanaman bertenaga surya. Kan Indonesia tiap hari sinarnya terik, kenapa tidak kita manfaatkan,} ujarnya sambil memeragakan alat tersebut.

Mereka mulai merancang alat tersebut. Lebih dari dua bulan bergelut dengan berbagai instrumen. "Kami ingin menciptakan alat yang menghemat waktu, tenaga, biaya," ujar pelajar Jurusan Teknik Komputer Jaringan tersebut.

Keunikan alat ini karena menggunakan sinar matahari untuk mengubah energi panas menjadi listrik. Dari listrik disimpan ke accu, lalu digunakan menghidupkan pompa dan microcontroler yang dilengkapi sensor pembaca kelembaban tanah.

"Misalnya data kelembaban terdeteksi sekian persen, mesin akan menyiram secara otomatis. Nah, jika kelembaban telah mencapai titik tertentu, misalnya 52 persen, mesin berhenti otomatis. Jadi, selain hemat energi, juga hemat air," kata Oka.

Yang menarik, pengendalinya tidak hanya lewat sensor pendeteksi kelembaban, namun bisa dengan menggunakan tombol ataupun dikontrol lewat smartphone pengguna.

Hari Wahyudy, guru pembimbing, menjelaskan, teknologi ”Singo Tangar” telah diplikasikan di greenhouse  SMKN 1 Glagah dan mampu memompa air dengan debit 38 liter per menit.

"Jadi kalau misalnya ini dipakai di Taman Blambangan (salah satu ruang terbuka hijau di Banyuwangi), saya kira butuh hanya satu alat ini," kata Hary.

Selain Singo Tangar, ada penyiram tanaman tenaga surya berkapasitas lebih besar untuk sawah. Namanya "Bagaskara".

"Bagaskara belum dilengkapi sensor, namun kerjanya bisa nonstop, misalnya sejak pukul 07.00 sampai 16.30, mengikuti luasan lahan pertanian. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menggunakan timer yang ada pada sistem maupun kontrol dari gadget," kata Hari.

"Bagaskara" sudah diujicobakan di lahan kedelai hitam di Kecamatan Purwoharjo. Hasilnya sangat memuaskan petani, karena mampu menghemat biaya bahan bakar genset untuk pompa air.

"Jika pakai genset, petani keluar biaya Rp 150 ribu per hari, namun dengan "Bagaskara" nol rupiah karena memanfaatkan energi matahari," jelasnya.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

UPDATE

PKS-Gerindra Mesra dengan PDIP di Karanganyar

Kamis, 29 Agustus 2024 | 05:50

Bahlil Dinilai Belum Mapan Pimpin Golkar

Kamis, 29 Agustus 2024 | 05:19

Pilkada Purwakarta 2024 Diwarnai Pertarungan Antar Nahdliyin

Kamis, 29 Agustus 2024 | 04:49

Dicap Kebal Hukum, Kejagung Harus Eksekusi Johanes Gluba Gebze

Kamis, 29 Agustus 2024 | 04:17

DPR Minta Polri Belajar dari Peristiwa Kanjuruhan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 03:47

#TangkapMulyono Trending di Medsos

Kamis, 29 Agustus 2024 | 03:14

Ini Masukan Mantan Kabais untuk Independensi Polri

Kamis, 29 Agustus 2024 | 02:58

Jokowi-Sri Sultan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 02:45

Dirut Telkom: Seluruh Bisnis Dijalankan dengan Komitmen Keberlanjutan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 02:15

Fraksi Golkar Usul Revisi Target Lifting Migas di 2030

Kamis, 29 Agustus 2024 | 01:58

Selengkapnya