Berita

Ubedilah Badrun (kiri)/RMOL

Politik

Sepanjang Ada Petahana, Dugaan Pemilu Curang Pasti Akan Selalu Ada

RABU, 26 JUNI 2019 | 22:54 WIB | LAPORAN:

Dugaan kecurangan menjadi pokok pembicaraan publik selama pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan yang digelar pada 17 April lalu. Hingga kini, isu kecurangan ini masih diperbincangkan oleh khalayak ramai.

Hal ini mengingat hasil pemilihan umum dalam hal ini pemilihan presiden masih disengketakan. Pasalnya, hasil sengketa baru akan diumumkan pada sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang rencana akan digelar esok hari, (Kamis, 26/6).

Menurut Direktur Eksekutif Center for Social, Politic, Economic and Law Studies (CESPELS), Ubedilah Badrun, dugaan kecurangan ini terjadi karena adanya kandidat petahana yang ikut berkontestasi.

"Sepanjang petahana ikut serta dalam kontestasi politik, maka pemilu dipastikan ramai dengan kecurangan," ujar Ubedilah, Rabu (26/6).

Ubedilah menambahkan, fenomena seperti itu telah terjadi dan mewarnai perpolitikan nasional bahkan sejak masa Orde Baru yang berkuasa selama 32 tahun lamanya.

"Parahnya, saat ini nampak terlalu vulgar," tegasnya.

Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu lalu menyampaikan solusi agar dugaan kecurangan tidak terjadi dalam pesta demokrasi selanjutnya.

Menurutnya, petahana harus dihilangkan dari arena kontestasi politik Pilpres. Dengan begitu, imbuhnya, tidak ada lagi pemanfaatan struktur kekuasaan selama berkontestasi politik.

"Caranya masa jabatan presiden dibuat satu periode saja tetapi waktu jabatannya 7 atau 8 tahun. Setelah itu tidak boleh lagi mencalonkan diri," terangnya.

"Cukup satu periode saja," tegasnya.

Untuk mengatuh hal tersebut, Ubedilah memandang perlu adanya amandemen Undang-Undang Dasar 1945 yang berkaitan dengan masa jabatan presiden dan pemilihan umum.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya