Berita

Habib Anif di atas mobil komando/RMOL

Politik

Kenang Korban 21-22 Mei, Menantu Habib Rizieq: Pembunuh Rakyat Harus Dihukum Mati!

RABU, 26 JUNI 2019 | 14:31 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aksi damai Persaudaraan Alumni (PA) 212 di Kawasan Patung Kuda di Jalan Medan Merdeka Barat diselenggarakan untuk mengenang korban aksi 21-22 Mei.

Menantu Imam besar Habib Rizieq Shihab, Habib Anif Al-Attos mengatakan, aksi kali ini juga dalam rangka tahlil akbar mengenang para "syuhada" yang gugur pada tanggal 21-22 Mei lalu.

"Macam-macam jenis syahid akhirat salah satunya yang disebutkan para ulama, jenis syahid akhirat adalah orang yang meninggal dunia dalam keadaan dizalimi, orang yang terbunuh dalam keadaan dizalimi," paparnya dari mobil komando, Rabu (26/6).

"Saya mau tanya mereka yang terbunuh di 21-22 dizalimi atau tidak?," tanya Habib Anif kepada ribuan massa yang hadir.

"Dizalimi," jawab ribuan massa.

Dengan demikian, para korban yang tewas saat aksi 21-22 Mei menurut Habib Anif tergolong mati syahid. Pasalnya, mereka meninggal dengan cara yang menurutnya sadis dan tidak benar.

"Mereka dikategorikan sebagai syuhada, kita doakan supaya mereka menjadi syuhada di sisi Allah," terangnya.

Lebih lanjut, Habib Anif juga mendesak para pelaku pembunuhan terhadap korban 21-22 Mei diberi hukuman setimpal.

"Kami minta pelaku, para pembunuh rakyat, para pembunuh warga negara Indonesia, dihukum seberat-beratnya dan kami minta dihukum mati. Setuju? Siap perjuangkan rakyat Indonesia? Perjuang kita masih panjang," tegasnya.

Tak hanya itu, Habib Anif dalam orasinya juga berharap Hakim MK dapat memutuskan sengketa PHPU Pilpres 2019 dengan seadilnya.

"Jika benar-benar adil, saya yakin Insya Allah yang curang didiskualifikasi, Amin. Makanya kita doakan MK dijaga oleh Allah, dituntun untuk adil, untuk mendiskualifikasi yang curang, yang ingin nipu rakyat dihancurkan oleh Allah. Siap ikut komando ulama?" tandasnya.  

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya