Berita

Kapolri Jenderal Tito Karnavian/RMOL

Hukum

SENGKETA PILPRES

Larang Aksi Di MK, Kapolri: Saat Di Bawaslu Polisi Sudah Toleransi Tapi Disalahgunakan

SELASA, 25 JUNI 2019 | 15:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah memerintahkan jajaran kepolisian untuk tidak memberikan izin aksi terakait sengketa Pilpres 2019 di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Selain tidak ingin kerusuhan aksi 21 dan 22 Mei terulang, Tito tidak mau toleransi dan diskresinya disalahgunakan.

"Pada waktu di depan Bawaslu itu sebetulnya Polri sudah sangat toleran dan melakukan diskresi. Karena aturannya hanya berlaku aksi di luar itu sampai dengan jam 18.00. Tapi toleransi dan diskresi yang diberikan telah disalahgunakan adanya kelompok perusuh," kata Tito di gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (25/6).

"Untuk itu saya larang semua unjuk rasa yang melanggar ketertiban publik," ujarnya menambahkan.

Hal lain, Kapolri menegaskan seluruh personel Polri dibantu TNI yang bertugas mengamankan putusan sidang sengkta pilpres di MK tidak dibekali peluru tajam. Hanya disiapkan peluru karet jika sewaktu-waktu situasi menganggu ketertiban dan keamanan.

"Jadi nanti kalau ada peluru tajam bukan dari Polri dan TNI karena tegas saya dengan pak Panglima TNI itu sudah menyampaikan kepada para komandan, maksimal yang kita gunakan adalah peluru karet itu pun teknisnya ada dan kita akan berikan warning sebelumnya," pungkas Tito.

Kepolisian melarang pengunjuk rasa menggelar aksi jelang putusan sengketa pilpres di depan gedung MK. Bagi masyarakat yang ingin menyuarakan aspirakan, polisi sudah menetapkan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat tidak jauh dari gedung MK sebagai lokasi aksi.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya