Berita

Sidang MK/Net

Politik

Pakar: Pendeknya Waktu Sidang MK Perkecil Kemenangan 02

SENIN, 24 JUNI 2019 | 12:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Peluang kemenangan kubu 02 Prabowo-Sandi di persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai kecil.

Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari menjelaskan, kemenangan gugatan kubu 02 sepenuhnya akan bergantung pada pandangan Hakim MK terhadap beragam kecurangan Pilpres yang diungkap kubu 02.

"Berdasarkan saksi-saksi fakta persidangan memang agak berat, kecuali hakim berpandangan berbeda," ucap Feri kepada Kantor Berita RMOL, Senin (24/6).

Menurut Feri, hukum acara serta pembuktian materiil yang diajukan kubu 02 bermasalah. Dijelaskan, ada dua hal substansial yang sulit dibuktikan oleh pihak pemohon.

Pertama adalah soal bukti kuantitatif yang dianggap tidak terlihat signifikan membuktikan peralihan suara. Selain itu, pembuktian dugaan kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif juga dianggap kurang terlihat.

"Coba bayangkan itu ditarik 26 kontainer alat bukti dan tidak ada kroscek alat bukti, artinya kan tidak ada alat bukti yang memperkuat dalil-dalil begitu," ungkapnya.

Selain itu, Feri juga menyoroti pernyataan ketua tim kuasa hukum kubu 02, Bambang Widjojanto alias BW yang kesulitan membuktikan kecurangan Pilpres hanya dengan waktu singkat.

"kalau kita lihat pernyataan terakhir dari kuasa hukum BPN kan jelas Mas Bambang mengatakan dengan waktu yang sangat sependek ini sulit bagi kami membuktikan. Kalau dia sulit membuktikan ya enggak mungkin kan," jelasnya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Menurutnya kesulitan yang dihadapi BW terjadi lantaran penunjukan kuasa hukum 02 yang cukup singkat. Padahal, kata dia, konsep pemilihan kuasa hukum sekaliber Pilpres harus ditunjuk saat tahapan pemilu baru dimulai.

Di sisi lain, ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk menerima apapun hasil yang diputuskan MK.

"Berbeda pandangan dengan hakim diperbolehkan, tetapi tidak boleh kemudian menjatuhkan marwah pengadilan," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya