Berita

Feri Amsari/RMOL

Politik

Catatan Sidang MK: Keterangan Saksi 02 Tidak Fokus

SENIN, 24 JUNI 2019 | 11:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dinilai sangat lemah dan mudah dibantah oleh pihak termohon maupun pihak terkait pada persidangan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau kita lihat sebenarnya perkara ini masih sangat mentah ya, pemohon masih lemah dalam hal-hal yang mau dibuktikan sehingga termohon dan pihak terkait juga tidak berupaya melakukan pembuktian," ucap pengamat hukum tata negara, Feri Amsari kepada Kantor Berita RMOL, Senin (24/6).

Terkait itu, Feri mencontohkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) siluman sebanyak 17,5 juta.


"Sampai sekarang bukti P155 yang menjadi dalil bahwa pemohon menyatakan telah terjadi DPT siluman sebesar 17,5 juta tidak ada. Tapi itu dicantumkan dalam permohonan dan menjadi perdebatan dalam persidangan," jelasnya.

Selain itu menurut dia, pemohon juga tidak fokus kepada apa yang didalilkan. Semisal, keterangan saksi ahli, Hermansyah yang pernah diancam pada tahun 2017.  

"Menyatakan ada ancaman karena membongkar kasus kecurangan pemilu ternyata bukan kecurangan pemilu tetapi Pilkada kan sangat berbeda," paparnya.

"Akhirnya kita dipertontonkan hal-hal yang tidak fokus sehingga akhirnya kita berdebat pada hal-hal yang tidak substansial menemukan keadilan," sambung Feri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya