Berita

Ziva Narendra/Net

Politik

Kebijakan Tiket Murah Rute Tertentu Tidak Bisa Untuk Jangka Panjang

SABTU, 22 JUNI 2019 | 01:43 WIB | LAPORAN:

Keputusan pemerintah untuk menurunkan harga tiket pesawat rute domestik dalam jadwal dan rute tertentu akan menimbulkan efek negatif jika diterapkan dalam jangka waktu panjang.

Begitu kata pengamat penerbangan Ziva Narendra saat dihubungi Kantor Berita RMOL, Jumat (21/6).

“Saya bilang ini nggak bisa dipertahankan juga, mungkin satu dua bulan masih bisa. Tapi nggak bisa jangka panjang," jelasnya.

Ziva menjabarkan bahwa penurunan tarif dengan jadwal dan rute tertentu berpotensi menimbulkan ketimpangan dan kesan diskriminatif dari para konsumen.

“Konsumen pasti melihat, loh kenapa hanya rute tertentu. Bagaimana dengan kami yang mungkin rute yang lebih panjang, tapi kebutuhan kami tinggi," paparnya.

Ketimpangan ini, sambungnya, menjadi alasan bahwa penurunan tarif pesawat rute domestik bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat sebatas dalam jangka pendek.

“Jangka panjang nggak bisa, 99 persen ini tidak bisa dipertahankan jangka panjang," kata Ziva menekankan.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kememko Perekonomian) dan Kementerian Perhubungan (Kemehub), mengambil kebijakan baru hasil rapat evaluasi Tarif Batas Atas (TBA) tarif pesawat ruter domestik, yang merupakan kelanjutan rapat evaluasi pada Mei lalu.

Kebijakan tersebut yaitu memberlakukan penurunan harga tiket penerbangan Low Cost Carrier (LCC) domestik untuk jadwal penerbangan tertentu, kebijakan ini akan berlaku efektif selama pekan depan.

Selain itu, pemerintah juga melakukan efisiensi biaya di maskapai. Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan pemberian insentif fiskal atas jasa persewaan, perawatan, perbaikan pesawat udara, jasa persewaan pesawat udara dari luar daerah pabean, impor, penyerahan atas pesawat udara dan suku cadangnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya