Berita

Kampanye Stop Perdagangan Manusia/Net

Dunia

Arab Saudi Dan Kuba Masuk Daftar Hitam AS Soal Perdagangan Manusia

JUMAT, 21 JUNI 2019 | 09:22 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat menambahkan Arab Saudi dan Kuba ke dalam daftar hitam negara-negara yang dianggap tidak cukup untuk memerangi perdagangan manusia.

Dalam sebuah laporan tahunan, Departemen Luar Negeri menyalahkan sekutu Arab Saudi atas pelanggaran yang merajalela terhadap angkatan kerja asingnya.

Negeri Paman Sam juga menuduh musuh Kuba melakukan perdagangan melalui program pengiriman dokter ke luar negeri.


Sementara itu, negara-negara lain yang tetap berada di Tingkat 3, atau peringkat terburuk dalam laporan tersebut adalah China, Myanmar, Korea Utara, Rusia dan Venezuela.

Penunjukan Tingkat 3 itu berarti bahwa Amerika Serikat dapat membatasi bantuan atau menarik dukungan untuk negara di Dana Moneter Internasional atau badan pembangunan global lainnya.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan bahwa Amerika Serikat tahun lalu mengambil tindakan terhadap 22 negara karena penunjukan perdagangan manusia.

"Tindakan dan pesan yang menyertainya sangat jelas, jika Anda tidak menentang perdagangan manusia, Amerika akan menentang Anda," kata Pompeo ketika ia menyampaikan laporan bersama Ivanka Trump, putri Presiden Donald Trump yang juga merupakan penasihat senior Gedung Putih. Demikian seperti dimuat Channel News Asia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya