Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Zonasi Pendidikan Kebijakan Mendikbud Paling Aneh Sejak Indonesia Merdeka

KAMIS, 20 JUNI 2019 | 13:04 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Dunia pendidikan Indonesia dalam beberapa hari terakhir bergejolak akibat permasalahan zonasi sekolah dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Penerapan zonasi sekolah telah berlangsung namun masalah dan keresahan masyarakat masih terus terjadi.

Menurut pengamat pendidikan, Aza El Munadiyan permasalahan yang kembali muncul dalam PPDB tahun 2019 akibat kualitas dan kuantitas pendidikan Indonesia tidak mengalami perbaikan signifikan.

"Zonasi sekolah tidak akan menjadi masalah apabila pemerintah terlebih dahulu menyelesaikan permasalahan kuantitas sekolah dengan jumlah calon peserta didik dan standar kualitas sekolah yang merata di semua wilayah. Akibatnya akan terus berlangsung bertahun-tahun kisruh ketika PPDB," jelas Aza, Kamis (20/6).


Alasan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bahwa sistem zonasi itu guna memberikan akses dan keadilan terhadap pendidikan bagi semua kalangan masyarakat.

"Kebijakan zonasi ini merupakan kebijakan Menteri Pendidikan paling aneh sejak Indonesia merdeka. Menerima siswa berdasarkan jarak rumah dengan sekolah. Ketika negera lain berlomba-lomba mencari siswa terbaik Indonesia bersaing mencari rumah terdekat dengan sekolah untuk mencari siswa. Dunia mentertawakan pendidikan Indonesia," ujar Aza.

Aza melanjutkan penjelasannya bahwa pemerintah abai dalam persoalan kualitas pendidikan.

"Alasan pemerataan akses, namun pada sisi kualitas diabaikan. Lebih mirisnya Mendikbud ingin mendorong peningkatan kualitas lulusan secara instan dengan membagi siswa yang berprestasi di berbagai sekolah tidak menumpuk di satu sekolah. Mendikbud abai tentang peningkatan kualitas guru sebagai cara jangka panjang untuk meningkatkan kualitas pendidikan," papar Aza.

"Dampak kebijakan zonasi ini lagi-lagi mengorbankan siswa. Siswa yang ingin mendapatkan pendidikan berkualitas akhirnya hanya bisa memilih sekolah dengan kualitas ala kadarnya di dekat rumahnya," tutupnya menambahkan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya