Berita

Jaswar Koto/Net

Politik

Percakapan Yusril Dan Jaswar Koto Yang Jadi Sorotan

KAMIS, 20 JUNI 2019 | 12:26 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Nama ahli biometric software development, Jaswar Koto menyita perhatian saat hadir sebagai saksi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 yang digelar di Mahkamah Konstitusi (MK).

Jaswar yang dihadirkan kuasa hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membeberkan kerugian pasangan 02 yang diakibatkan oleh pola kesalahan input data di Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU.

Dalam keterangannya, Jaswar memaparkan mengenai pola kesalahan input data Situng KPU yang cenderung menggelembungkan jumlah perolehan suara pasangan Joko Widodo-Maruf Amin. Di satu sisi, pola itu mengurangi suara pasangan Prabowo-Sandi.

"Pola kesalahan hitung pada Situng mengacu pada penggelembungan suara 01 dan pengurangan pada (suara) 02," ujarnya dalam sidang Kamis (20/6) pagi.

Dia kemudian menjabarkan hasil analisa yang dilakukan. Dalam hal ini Jaswar menemukan ada 63 TPS yang terjadi kesalahan input data. Kesalahan yang dimaksud adalah adanya perbedaan antara data angka di situng dengan rekapitulasi formulir C1 milik KPU.

Berdasarkan analisa yang dilakukan, ada penambahan jumlah perolehan suara pasangan Joko Widodo-Maruf Amin sebesar 1.300 suara. Sementara suara pasangan Prabowo-Subianto dikurangi 3.000 suara.

"Ini pola kesalahan, meski KPU bilang sudah diperbaiki. Dua kali kami menganalisa polanya 01 dimenangkan, 02 diturunkan," terangnya.

Menurutnya, kesalahan ini berkorelasi dengan rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU. Sebab, jumlah total suara pemilih pada situng dan rekapitulasi manual berjenjang menunjukkan angka yang sama.

Sorotan publik bukan hanya tertuju pada pemaparan Jaswar, melainkan juga tentang pertanyaan dari Ketua Tim Kuasa Hukum Joko Widodo-Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra tentang kompetensi Jaswar melakukan audit forensik data situng.

"Apakah bapak punya kewenangan untuk melakukan audit," tanya Yusril.

"Saya memang tidak pernah bekerja di Indonesia, (tapi) saya pernah membuat software untuk biometric system, misal fingerprint, jari dan mata," jawab Jaswar yang juga mengaku bisa membuat software pemalsuan uang.

Pertanyaan Yusril tidak cukup sampai di situ. Ketua Umum PBB itu turut menanyakan pendidikan yang pernah ditempuh oleh Jaswar dan pekerjaan yang digeluti.

"S1 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), S2 di Notre Dame University (Australia), dan S3 di Osaka Prefecture University," terangnya.

"Keahlian saya engineering simulation menggunakan IT teknologi. Saya bekerja sebagai engineering, tapi lebih fokus menggunakan software development," tegasnya.

Selanjutnya, Yusril menanyakan mengenai sertifikat yang dimiliki Jaswar sehingga bisa dikatakan kompeten untuk melakuka audit IT.

"Sertifikat di Indonesia saya tidak punya," jawab Jaswar.

"Kalau di luar negeri," sambar Yusril

"Di luar negeri iya (ada). Sertifikat di bawah perusahaan," terang Jaswar.

Mendengar jawaban itu, Yusril pun tidak lagi menanyakan soal kompetensi Jaswar.

"Sudah dijawab, setuju tidak setuju persoalan lain," kata Yusril sembari mengalihkan ke pertanyaan lain.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya