Berita

Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto/Net

Politik

Heran Saksi Diminta Tunjukkan Bukti, BW: Paradigma Yang Keliru!

RABU, 19 JUNI 2019 | 20:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim kuasa hukum Prabowo-Sandi menjawab sikap tim hukum kubu Jokowi-Maruf yang kerap menanyakan saksi 02 berkaitan dengan pengecekan di lapangan soal hasil Pilpres yang bermasalah.

Menurut Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto alias BW, pertanyaan tersebut seharusnya ditujukan kepada pihak termohon, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Jadi bukan orang itu harus ngecek ke lapangan. Itu yang saya bilang paradigmanya yang false itu ya seperti ini," ucap BW di gedung MK, Rabu (19/6).

Terkait itu, BW kembali mempertanyakan tanggung jawab dan tugas KPU terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dinilai bermasalah.

"KPU kan pertanyaannya lo (saksi) ngecek enggak ke lapangan? Eh bos, lo (KPU) bikin DPT beres apa enggak? Kalau DPT itu enggak beres, udah diberesin belum? Sekarang mana penetapan DPT yang beres?" Tanya BW.

Sejauh ini, ia menilai kinerja KPU tak beres lantaran jumlah TPS yang ditetapkan dengan yang tercantum di sistem informasi penghitungan suara (situng) berbeda.

"Ngurus TPS saja enggak benar, apa lagi ngurus DPT," tegas BW.

Sehingga, BW meminta kepada pihak KPU untuk mempertanyakan kepada saksinya dengan pertanyaan semacam itu.

"Jadi jangan kemudian orang dipaksa, 'Anda pergi enggak ke sana?' Itu kan tugasnya KPU, jangan suruh orang buktikan itu," lanjutnya.

Walau begitu, BW mengaku telah mengungkap adanya dugaan penggelembungan suara. Hal tersebut diyakini setelah melihat adanya beberapa keterangan saksi yang dihadirkan mengungkap kecamatan siluman, Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang direkayasa, serta TPS yang bermasalah.

"Tapi kami bisa buktikan bahwa ternyata ada kecamatan siluman, ternyata ada NIK rekayasa, ada pemilih ganda dan rang di bawah umur masuk dalam DPT. Itu fakta yang tidak terbantahkan dan itu ada dalam rumusan permohonan," tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya