Berita

Febri Diansyah/RMOL

Hukum

Berkaca Dari Kasus Setnov, KPK Segera Realisasikan Pemindahan Napi Korupsi Ke Nusakambangan

SELASA, 18 JUNI 2019 | 05:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Ditjen PAS pada bulan ini akan segera merealisasikan rencana aksi terkait pemindahan napi korupsi ke Nusakambangan. Hal itu juga berkaca pada kasus sejumlah tahanan korupsi yang kerap kabur atau tidak ada di dalam Lapas.

Seperti halnya terpidana kasus korupsi KTP Elektronik atau KTP-El Setya Novanto yang terpergok warga sedang plesiran di kawasan Padalarang, Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

"Di bulan Juni 2019 ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya yaitu usulan nama napi korupsi yang akan dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, revisi peraturan menteri tentang remisi yang dipandang beresiko transaksional dan evaluasi pedoman teknis sistem permasyarakatan," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Senin (17/6).


Febri menambahkan, rencana pemindahan tersebut sudah disusun oleh pihak Ditjen PAS dan telah dibahas bersama tim Pencegahan KKPK. Hal itu, kata Febri, diperlukan agar upaya perbaikan Lapas tetap berjalan dalam koridor yang semestinya.

"Kami harap Ditjen Pas juga segera dapat melakukan setiap rencana aksi yang ada tersebut. Usulan napi korupsi yang akan dipindahkan ke Nusakambangan dan pembahasan lebih lanjut KPK dan Ditjen Pas semoga dapat segera direalisasikan," tegasnya.

Namun demikian, Febri belum dapat memastikan daftar nama-nama napi korupsi yang akan segera dipindahkan ke Nusalambangan. Sebab, tidak semua napi korupsi akan dipindahkan ke Nusakambangan.

"Siapa saja yang bisa mengisi itu, usulannya nanti dari pihak Ditjen PAS yang akan dibahas bersama dengan KPK. Tentu tidak semua terpidana kasus korupsi akan dipindahkan ke Nusakambangan. Selain soal kapasitas lokasi di sana aspek pembinaan narapidana juga jadi perhatian dalam konteks ini," demikian Febri. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya