Berita

Will Connolly memecahkan telor di kepala Fraser Anning/Net

Jaya Suprana

Nurani Kemanusiaan "The Egg Boy"

SENIN, 17 JUNI 2019 | 12:36 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

WILL Connolly, remaja Australia berusia 17 tahun tersohor ke seantero dunia sebagai “The Egg Boy” akibat nekat memecah sebutir telor mentah di kepala seorang senator Australia.

Pemecahan telor di kepala Fraser Anning dilakukan Will sebagai protes terhadap komentar Fraser menyalahkan kaum imigran muslim sebagai penyebab pembantaian di dua gereja di Christchurch, Selandia Baru.

Pro Kontra

Ulah “The Egg Boy” sempat menghebohkan serta memperoleh reaksi positif mau pun negatif dari masyarakat dunia.

Mereka yang mendukung pembantaian muslimin di Christchurch jelas keras menghujat kekurangajaran sikap dan perilaku durhaka Will Connolly terhadap Fraser Anning yang notabene adalah seorang senator yang seharusnya bukan untuk memecah telur tetapi dihormati.

Namun tidak sedikit pula yang mendukung pemecahan telur mentah di kepala sang senator Australia yang tersohor anti-imigran tersebut sebagai sikap keperkasaan bahkan kepahlawan yang layak dipuji.

Bahkan para pendukung The Egg Boy kemudian berhasil bersatu padu dalam menghimpun sejumlah dana nyaris 100.000 dolar Australia atau sekitar Rp 1 miliar sebagai sumbangsih untuk membeli lebih banyak telur dan menutup biaya pengadilan Will Connolly.

Kemanusiaan

Akhirya kepolisian Australia melepaskan Will Connolly dari segala tuntutan dan hanya memberi "peringatan resmi".  

Pada hari Selasa 28 Mei 2019, Will Connolly mengumumkan telah mentransfer seluruh donasi yang meliputi jumlah nyaris 100.000 dolar Australia itu ke lembaga amal di Selandia Baru yang bertanggung jawab mengumpulkan dana secara resmi bagi para korban tragedI Christchurch.

"Kepada para korban tragedi ini, saya sepenuh hati berharap hal ini bisa membuat Anda menjadi sedikit lebih terbantu," ujar Will Connolly.

Dengan demikian Will Connoly bukan hanya membuktikan dirinya hanya sebagai “The Egg Boy” yang berani memecah telur mentah di kepala seorang senator tetapi juga sebagai seorang remaja yang ternyata benar-benar memiliki nurani kemanusiaan.


Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan


Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya