Berita

Ekonom Senior INDEF, Didik J. Rachbini/Net

Bisnis

INDEF Sebut Persoalan Tiket Mahal Hanya Perlu Sentuhan Tepat Dari Pemerintah

MINGGU, 16 JUNI 2019 | 19:44 WIB | LAPORAN:

Ekonom senior INDEF, Didik J. Rachbini menilai pemerintah harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait upaya menekan harga tiket pesawat yang melambung. Salah satunya soal keterlibatan industri maskapai asing di Tanah Air.

Menurut Didik, pasar industri penerbangan nasional sangat besar dan berpeluang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Dibanding melibatkan maskapai asing, pemerintah seharusnya memaksimalkan potensi industri dalam negeri.

"Pasar yang besar ini adalah modal ekonomi nasional yang harus dikelola dengan sentuhan kebijakan yang tepat sehingga tidak merugikan secara nasional pula," jelas Didik dalam Diskusi Online INDEF (DOI) bertajuk 'Mimpi Tiket Penerbangan Murah: Perlukah Maskapai Asing Menjadi Solusi', Minggu (16/6).  


Di tengah usulan masuknya maskapai asing, selama ini industri penerbangan tanah air dinilainya sudah bersaing secara sehat selama dua dekade belakangan. Hal ini menandakan industri maskapai di Indonesua mampu lebih baik dari negara-negara lain.

"Jika pasar dibuka secara gegabah, maka banyak kerugian yang akan diperolah di mana manfaat pasar dalam negeri yang besar akan dinikmati asing," jelasnya.

Oleh karenanya, pemerintah diminta untuk memikirkan secara matang untuk mencari jalan keluar berkaitan dengan harga tiket pesawat yang memberatkan masyarakat.

"Jadi kepentingan untuk membuat industri bersaing, harga tiket murah, dan menjaga potensi nasional agar tidak merugikan kepentingan bangsa harus dijaga secara bersamaan," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya