Berita

Muhammad Iqbal/RMOL

Politik

Polri: Bisa Saja Pelaku Penembakan Adalah Personel Polisi Yang Tidak Bertugas

KAMIS, 13 JUNI 2019 | 18:28 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Mabes Polri melalui Kadiv Humas, Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan pelaku penembakan saat rusuh 21 dan 22 Mei tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh anggota Kepolisian yang tidak sedang bertugas.

Lulusan Akademi Kepolisian 1991 ini menekankan, agar publik tak menyalahartikan ucapannya soal kemungkinan pelaku penembakan adalah aparat. Iqbal meminta publik memahami bahwa yang menyerang aparat, baik yang sedang bertugas mengamankan maupun yang berada di Asrama Brimob Petamburan, Tanah Abang, adalah perusuh.

“Bisa saja dari petugas (yang menembak), tapi tolong di pahami, jangan diambil celah pembicaraan saya ini. Petugas itu bukan dari personel keamanan, bisa saja petugas yang diserang dijarah dibakar, kan ada instalasi-instalasi polisi di situ, kan bisa saja, sedang kita dalami,” kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/6).


Sebelumnya, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai pihak Kepolisian tidak terbuka dalam menjelaskan sebaran pasukan saat proses pengamanan aksi 21 dan 22 Mei yang berujung rusuh.

Selain plot pasukan, Kontras juga mengharapkan adanya penjelasan terkait pasukan atau personel yang dibekali dengan peluru tajam dan mana yang tidak.

“Jelaskan lebih detail mana pasukan yang ada di Petamburan dan jelaskan siapa saja yang dibekali peluru tajam dan karet,” kata staf riset Kontras Rivanlee di kantornya, kemarin.

Tidak hanya itu, sampai saat ini belum adanya rekonstruksi menjadi bias informasi sehingga publik memiliki asumsi peluru siapa yang menembus tubuh para korban yang tewas itu.

“Karena ketidakjelasan dan belum detailnya polisi pada kerusuhan 21 dan 22 Mei akhirnya muncul asumsi publik, siapa yang membunuh,” pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya