Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Tegaskan Tak Ada Jatah-Jatahan Menteri Untuk Parpol Koalisi

KAMIS, 13 JUNI 2019 | 04:28 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Presiden Joko Widodo yang juga berstatus Calon Presiden 2019-2024 menegaskan bahwa dirinya tak pernah menggunakan istilah jatah-jatahan kursi menteri di kabinet kepada partai politik pendukungnya.

Hal itu ditegaskannya saat melakukan wawancara khusus dengan Lembaga Kantor Berita Naional Antara di Istana Merdeka, Rabu (12/6).

“Dalam politik bukan masalah, tanya saja ke partai-partai apa pernah kita bicara masalah menteri? Atau menteri apa? Enggak pernah,” tutur Jokowi.


Presiden yang sudah menjabat hampir lima tahun ini menegaskan, seluruh partai politik pendukung, baik yang mendukungnya di Pilpres 2014 maupun Pilpres 2019 sudah memahami bahwa penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.

Akan tetapi, ia tak menampik jika perolehan suara parpol di Pemilu menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan porsi kursi menteri dari parpol.

“Kalau beliau-beliau tahu itu hak prerogatif Presiden. Ya logis, persentase gede masa diberi menteri satu, yang persentase kecil diberi menteri empat. Ya enggak gitu," tegasnya.

Baginya, hal tersebut wajar dalam dunia perpolitikan dan tak bisa disebut sebagai penjatahan. Hal itu terbukti dengan kondisi selama ini yang bisa mempertahankan kekompakkan koalisi pendukungnya.

“Nyatanya lima tahun kemarin tidak ada masalah, semua dengan komunikasi, baik dengan ketua umum partai, dengan sekjen-sekjen, semua bisa dibicarakan. Saya kira dari pengalaman tidak ada masalah,” imbuhnya.

Di sisi lain, merespon dinamika perpolitikan pasca Pilpres, Jokowi yang berpasangan dengan KH Maruf Amin di Pilpres 2019 akan terbuka jika ada partai politik di luar koalisi yang bergabung.

“Ya gabung saja, saya kan selalu terbuka. Siapapun yang mau bersama-sama membangun negara ini, memajukan negara ini ayo kita ini kan tidak kenal oposisi murni, tidak ada. Jadi ya kita yang paling penting komunikasi,” tandasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya