Berita

Komisioner KPU, Hasyim Asyari/RMOL

Politik

Ini Bukti Yang Dibawa KPU, Mulai Dari Situng Hingga Dokumen 17,5 Juta Suara "Bodong"

RABU, 12 JUNI 2019 | 23:49 WIB | LAPORAN:

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan segala bentuk bukti, termasuk pemuktahiran data suara Pilpres yang diduga curang oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Hal itu disampaikan Komisioner KPU, Hasyim Asyari usai menyerahkan dokumen alat bukti terkait dengan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di kantor Mahkamah Konstitusi (MK), Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (12/6).

"Kalau yang di soal daftar pemilih, maka segala macam runtutan peristiwa pendaftaran, pemutakhiran data pemilih, sampai dengan pertanyaan-pertanyaan tentang 17,5 juta pemilih itu semuanya disiapkan dokumennya, ini alat bukti yang bentuknya dokumen ya," ungkap Hasyim.


Sebelumnya, 17,5 DPT adalah angka yang disebut Badan Pemenangan Nasional (BPN) bermasalah. Oleh karenanya, ia menjelaskan bahwa pihak KPU telah menghimpun dokumen alat bukti dari mulai KPU provinsi dan kabupaten/kota.

"Semuanya disiapkan (form) C1, DA1 di kecamatan, DB1 di kabupaten, DC1 di provinsi, kemudian DD1 di tingkat KPU pusat semuanya disiapkan," tegasnya.

Selain itu, KPU juga menyerahkan dokumen alat bukti terkait dengan dugaan kecurangan Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng), termasuk tuduhan kecurangan Terstruktur, Sistematis, Masif (TSM).

"Soal Situng juga kami siapkan semua. Kemudian tuduhan penyelenggaraan pemilu yang dinilai ada pelanggaran yang TSM itu tergantung, kalau ada yang tuduhannya kepada KPU ya kami jawab dan alat buktinya kami siapkan," lanjutnya.

Hasyim menegaskan, dokumen alat bukti tersebut diserahkan mulai dari daftar pemilih, pemungutan suara, rekapitulasi suara, rekapitulasi hasil penghitungan suara.

Setidaknya ada 274 kontainer bukti-bukti yang dibawa KPU yang dihimpun dari 34 KPU provinsi. Masing-masing provinsi menyerahkan 8 kontainer.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya