Berita

Foto: RMOL

Dunia

Belajar Dari Trump Dan Kim: Katanya Mustahil Bertemu, Nyatanya Bisa Bertemu

RABU, 12 JUNI 2019 | 20:32 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Penulis berkewarganegaraan Australia, Raymond Ferguson meluncurkan buku berjudul Korea's Struggle For Safeguarding The Independence di Aula Jaya Suprana School of Performing Arts, di Malla of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu malam (12/6).

Acara tersebut digelar dengan kerjasama Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea dan Jaya Suprana School of Performing Arts.

Sebagaimana judulnya, Raymond dalam bukunya mengulas tentang sejarah panjang Semenanjung Korea saat menjadi satu negara hingga kini menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.


Cerita Raymond berlanjut sampai pada saat ini di tengah krisis nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat yang saling merasa terancam.

Dalam sambutannya, Raymond menyebut ada satu titik terang baru dalam upaya mengakhiri krisis Semenanjung Korea. Yaitu, ketika Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, bertemu di Singapura tahun lalu.

"Banyak pihak menganggap pertemuan tersebut mustahil untuk terjadi, tetapi kenyataannya Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un bertemu di Singapura," ujar Raymond.

Raymond mengaku punya kekaguman tersendiri kepada Korea. Utamanya Korea Utara yang tengah memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea setelah dianggap mengancam keamanan melalui fasilitas nuklirnya.

"Mengapa saya senang dengan Korea, karena ada perjuangan panjang untuk menciptakan kedamaian di Semenanjung Korea," kata dia menjawab pertanyaan budayawan Jaya Suprana.

Hadir dalam peluncuran buku itu, Duta Besar Republik Rakyat Demokratik Korea untuk Indonesia, An Kwang Il, dan Sekjen Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Teguh Santosa, serta Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Soenarto Sardiatmadja.
Dubes An mengatakan, dirinya sependapat dengan Raymond, bahwa pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un adalah sejarah baru dalam mewujudkan perdamaian Semenanjung Korea.
"Pertemuan pemimpin kami Kim Jong Un di Singapura merupakan sejarah baru dalam perjalanan untuk menciptakan kedamaian di Semenanjung Korea," kata An Kwang Il.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya