Berita

Foto: Repro

Politik

Syafii Maarif Sebagai Anggota Dewan Etik MK Dinilai Bias Politik

SELASA, 11 JUNI 2019 | 16:37 WIB | LAPORAN:

Dewan Etik Mahkamah Konstitusi (MK) sejatinya diisi orang-orang berintegritas kuat, tidak bias hukum, apalagi politik.

"Coba dicek, susunan anggota dewan etik Mahkamah Konstitusi (MK)," cuit wartawan senior, Dedy Ardiansyah lewat akun Twitter pribadinya, Selasa (11/6).

Dilihat dari kewenangannya, Dewan Etik harus bisa menjaga etika secara politik. Sebab mereka yang mengontrol hakim MK yang powerfull kawal konstitusi.

"Miris kalau integritas dewan etiknya lemah," tegasnya.

Menurut Dedy, jika ditemukan ada anggota Dewan Etik MK yang secara sadar atau tidak sadar ikut berpolitik, apalagi terlibat dukung mendukung di Pemilihan Presiden (Pilpres) maka posisinya sangat bias. Karena MK pada akhirnya akan jadi pintu terakhir para kandidat/parpol mengajukan sengketa.

"Laman MK terkait susunan dewan etik MK tidak bisa diakses lewat ponsel saya.
Tapi dengan PC/laptop bisa diakses," kata Dedy.

Alhasil, ia mendapati tiga nama Dewan Etik MK. Salah seorang di antaranya Syafii Maarif yang dinilainya bias secara politik.

"Integritasnya diragukan karena statementnya kerap dukung capres 01," terangnya.

Catatan dia, Syafii Maarif yang juga Dewan Pengarah BPIP adalah pendukung Jokowi pada Pilpres 2014. Sementara pada Pemilu 2019 kerap diundang ke Istana.

"Sebagai anggota dewan etik MK sejak 2018-2021, mestinya beliau hindari hal politis seperti ini," jelasnya.

Dedy mengingatkan kasus Ketua MK Arief Hidayat yang dijatuhi sanksi ringan berupa teguran lisan karena menemui pimpinan Komisi III DPR. Ketika itu berlangsung seleksi anggota MK.

"Di luar itu, kita harap, sengketa Pilpres/Pemilu, MK bukan sebatas hakim penentu menang kalah saja, tapi juga mencari kebenaran, menggali kecurangan. Bukan juga yang dituduhkan BPN, Mahkamah Kalkulator," pintanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya