Berita

Mayjen (Purn) Chairawan K Nusyirwan/RMOL

Politik

Tim Mawar Disebut Sudah Bubar Sejak Tahun 1999

SELASA, 11 JUNI 2019 | 14:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tim Mawar Kopassus yang dituduh terlibat dalam kerusuhan 21-22 Mei lalu sejatinya sudah bubar sejak tahun 1999 silam.

Hal itu tegaskan Mayjen (Purn) Chairawan K Nusyirwan usai melaporkan Majalah Tempo (Edisi Senin 10/6) ke Dewan Pers, menyusul laporan di media tersebut yang menyebut adanya keterlibatan tim tersebut dalam kerusuhan 21-22 Mei lalu.

"Tim mawar seperti yang saya katakan di depan sudah bubar sejak 1999 dengan adanya keputusan pengadilan. Justru saya ke sini untuk meluruskan, Tim Mawar ini sudah tidak ada sejak 1999," ucap Chairawan kepada awak media di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (11/6).

Menurut Chairawan, tadinya ia tidak ingin melapor. Namun karena berita tersebut cepat tersebar, akhirnya ia melaporkan Tempo ke Dewan Pers.

"Berita seperti ini kan cepat sekali tersebarnya, tadinya saya tidak ingin dikit-dikit melapor. Saya ke polisi dulu mengumumkan siapa, tapi makin menyebar. Kalau seperti ini masih menyebar kan ada unsur kesengajaan," katanya.

Lebih lanjut, Chairawan juga percaya kepada Dewan Pers akan segera menindaklanjuti laporannya tersebut.

"Jadi saya sangat percaya pada dewan pers, makanya saya datang, namanya dewan pasti arif," jelasnya.

Selain melaporkan Majalah Tempo ke Dewan Pers, Chairawan juga akan melaporkan akun-akun media sosial ke Bareskrim Polri.

"Iya yang medsos (media sosial) kita adukan undang-undang ITE ke Bareskrim (Polri), kalau ini kan yang majalah Tempo-nya (media)," tegasnya.

Sehingga, ia berharap kepada wartawan untuk tetap bekerja mengikuti kaidah jurnalistik sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik yang telah diatur.

"Seluruh wartawan kan harusnya sudah mengetahui pasal-pasal jurnalistik ya, dan harus menghayatinya. Harus mengindahkan pasal-pasal dalam membuat berita. Kalau kita wartawan profesional harus tahu landasan-landasan etisnya," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya