Berita

Bendera Partai Demokrat/Net

Politik

Bukan Mustahil Demokrat Bakal Terombang-Ambing

SELASA, 11 JUNI 2019 | 12:53 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Penetapan pemenang pemilu baik legislatif dan pilpres yang bertele-tele membuka ruang dan waktu permainan politik.

Pemerhati politik M Rizal Fadillah menguraikan bahwa pemilu berlangsung pada 17 April lalu. Namun baru ditetapkan hasilnya oleh KPU sebulan kemudian, yaitu tanggal 21 Mei. Belum lagi ada sengketa hasil pilpres yang bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 28 Juni.

“Praktis dari pemilu hingga diketahui siapa presiden RI itu 2(dua) bulan lebih kemudian!” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (11/6).


Ruang dan waktu yang terbuka membuat segala macam manuver politik muncul. Mulai dari pendekatan, lobi, hingga tawaran jabatan. Hasilnya, bisa membelokkan dan memindahkan partai koalisi pendukung.

“Tentu kubu Prabowo yang menjadi korban. Petahana lebih kuat lobi dan tawaran politiknya,” terangnya.

Salah satunya dengan sikap Partai Demokrat yang mulai memperlihatkan tanda-tanda loncat. Demokrat, sambung Rizal, memiliki misi untuk menyukseskan karir politik putra Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Partai Demokrat sudah absolut loncat. Gaya ketumnya yang baperan dan punya misi sukses putera mahkota lebih mudah tergoda,” ujarnya.

Sementara PAN mulai goyang. Jika MK memutuskan petahana sebagai pemenang, maka bisa jadi PAN loncat juga. Amien Rais yang konsisten bisa ditinggalkan.

Partai Demokrat yang lebih pragmatis loncatannya tidak menimbulkan goncangan kader. Tapi PAN akan menghadapi kekecewaan para kader.

“Konflik internal menjadi terbuka. Faktor Amien Rais tetap berpengaruh. Loncat ke pangkuan Jokowi berisiko. Jokowi bukan presiden yang disukai rakyat,” tegasnya.

Namun demikian, Demokrat tidak akan mudah diterima koalisi 01. Pendukung berkeringat tidak akan rela melepas jatah atau konsesinya untuk diberikan kepada tamu yang datang di ujung laga.

“Bukan mustahil posisi Partai Demokrat menjadi terayun ambing. Tidak diterima ke sana-ke sini atau dapat satu menteri hiburan,” pungkasnya.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya